Pengertian Kota: Ciri-ciri, Fungsi, Klasifikasi, Tahap Perkembangan

Pengertian Kota: Ciri-ciri, Fungsi, Klasifikasi, Tahap Perkembangan

Rhesa Azhar Pratama - detikJogja
Rabu, 22 Jan 2025 18:22 WIB
Downtown Chicago Skyline Aerial with a deep blue sky in the background and Grant Park in the foreground.
Ilustrasi kota. (Foto: iStock)
Jogja -

Kota merupakan wilayah administratif yang terdaftar secara resmi setingkat dengan kabupaten. Apakah kamu sudah tahu pengertian kota, detikers?

Sebagaimana diketahui, dengan semakin berkembangnya zaman, kota menjadi pusat dari banyak lini kehidupan, seperti kekuasaan, ekonomi, sosial, hingga budaya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai seluk-beluk kota dari pengertian hingga tahap perkembangannya merupakan sesuatu yang menarik untuk diketahui.

Berikut adalah penjelasan lanjutan mengenai pengertian kota, ciri-ciri, fungsi, klasifikasi, dan tahap perkembangan dari kota. Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Kota

Dikutip dari Modul 1 Pengertian Dasar dan Karakteristik Kota, Perkotaan, dan Perencanaan Kota oleh Iwan Kustiwan, pengertian kota adalah sebuah tempat yang memiliki konsentrasi penduduk lebih padat dibanding wilayah sekitarnya karena adanya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan lain atau aktivitas penduduknya.

Hal berbeda dijelaskan dalam dokumen berjudul Arsitektur Kota Berkelanjutan oleh Ir RA Laksmi Widyawati, MSi di laman perpustakaan.borobudur.ac.id. Dalam dokumen tersebut dijelaskan pengertian kota menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, yaitu kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dalam dokumen tersebut juga dipaparkan pengertian kota menurut Kamus Tata Ruang Kota, yaitu pemukiman yang berpenduduk relatif besar, luas area terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, dan kepadatan penduduk relatif tinggi. Sedangkan pengertian kota dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan tiga definisi berbeda, yaitu:

  1. Daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat.
  2. Daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian.
  3. Dinding (tembok) yang mengelilingi tempat pertahanan.

Sementara itu, dikutip dari dokumen dalam laman e-journal.uajy.ac.id, kota adalah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling kompleks. Kekompleksan itu bisa terjadi karena banyak dan beragamnya ekspresi kehidupan orang-orang yang tinggal di dalamnya yang mana memengaruhi kehidupan di kota tersebut.

Ciri-Ciri Kota

Kembali mengutip dari dokumen dalam laman perpustakaan.borobudur.ac.id, menurut Jorge E. Hardoy, terdapat 10 ciri-ciri dari kota, antara lain:

  • Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap masa dan tempat
  • Kepadatan minimum terhadap masa dan tempat
  • Bersifat permanen
  • Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh jalur jalan-jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata
  • Tempat di mana masyarakat tinggal dan bekerja
  • Heterogenitas dan perbedaan yang bersifat hierarkis pada masyarakat
  • Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas
  • Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat
  • Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada masa dan tempat itu
  • Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yaitu meliputi sebuah pasar, pusat administratif atau pemerintahan, pusat militer, pusat keagamaan, atau pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama

Fungsi Kota

Dikutip dari artikel ilmiah dalam laman Institut Teknologi Sumatera Utara, menurut Richardson, kota memiliki fungsi utama berdasarkan teori central place sebagai pusat pelayanan, penyuplai barang-barang dan jasa sentral, seperti jasa eceran, perdagangan, perbankan, dan profesional. Kota juga berfungsi dalam menyediakan fasilitas pendukung kehidupan penduduknya seperti fasilitas pendidikan, hiburan, kebudayaan, dan jasa-jasa pemerintahan.

Klasifikasi Kota

Kembali mengutip dari dokumen karya Laksmi Widyawati, kota diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan jumlah penduduk yang bertempat tinggal di kota tersebut, yaitu:

  • Kota Kecil: yaitu kota dengan jumlah penduduk yang dilayani sebanyak 10.000 hingga 100.000 jiwa
  • Kota Sedang: yaitu kota dengan jumlah penduduk yang dilayani sebanyak 100.001 hingga 500.000 jiwa
  • Kota Besar: yaitu kota dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih banyak dari 500.000 jiwa
  • Kota Metropolitan: yaitu kota dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih banyak dari 1.000.000 jiwa

Tahap Perkembangan Kota

Menurut teori konsentris yang dikemukakan oleh E.W. Burgess, kota berkembang dengan kecenderungan ke arah luar pada semua bagian yang berhubungan dengan kota. Bagian-bagian tersebut diklasifikasikan sebagai zona yang akan tumbuh sedikit demi sedikit ke arah luar.

Oleh karena itu, semua bagian-bagiannya berkembang ke segala arah, maka pola yang akan dihasilkan akan berbentuk menyerupai lingkaran yang berlapis dengan daerah pusat kegiatan sebagai intinya. Terdapat lima zona yang diklasifikasikan pada teori ini, antara lain:

  1. Zona Pusat Kegiatan
    Sering disebut sebagai pusat kota yang memiliki banyak bangunan utama untuk berkegiatan di banyak lini kehidupan.
  2. Zona Peralihan
    Zona ini kebanyakan dihuni oleh golongan penduduk kurang mampu dalam kehidupan sosial dan ekonominya.
  3. Zona Pabrik dan Perumahan Pekerja
    Zona ini dihuni oleh pekerja-pekerja pabrik yang ada pada daerah kota. Kondisi perumahannya sedikit lebih buruk dibanding zona peralihan karena biasanya yang tinggal pada zona ini adalah golongan pekerja kelas rendah.
  4. Zona Perumahan yang Lebih Baik Kondisinya
    Zona ini dihuni oleh penduduk yang lebih stabil keadaan sosial dan ekonominya dibanding dua zona yang telah disebut sebelumnya.
  5. Zona Penglaju
    Biasanya diisi oleh penduduk yang merupakan pekerja penglaju yang bekerja di dalam kota dan juga penduduk lain yang bekerja di bidang pertanian.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, klasifikasi, dan tahap perkembangan kota. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Rhesa Azhar Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads