Memasuki hari ketujuh pencarian nelayan bernama Aan Anugrah Budi Setya (28) yang hanyut di Pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, belum membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan memutuskan untuk menghentikan proses pencarian hari ini.
"Sesuai peraturan UU No 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan ( SAR) operasi SAR dilaksanakan selama 7 hari dan apabila selama 7 hari pencarian korban belum ditemukan operasi SAR akan ditutup secara resmi," ucap Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto dalam rilis resmi kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).
Pipit menerangkan proses penutupan operasi SAR sudah berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban serta perangkat kewilayahan setempat. Meski sudah berakhir, Pipit menyebut jika SAR gabungan masih akan berkoordinasi dengan semua pihak jika nanti ditemukan tanda-tanda kemunculan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun operasi SAR telah ditutup kami akan terus berkorrdinasi dengan semua unsur Potensi SAR dan masyarakat sekitar lokasi kejadian apabila di kemudian hari muncul tanda-tanda korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali," terangnya.
Adapun proses pencarian oleh SAR gabungan sebelumnya dilakukan dengan cara menyisir wilayah darat dan air sekitar lokasi hilangnya korban. Pencarian ini melibatkan tiga regu yang berisikan TNI, Polri, Basarnas, SRI Wilayah V Kulon Progo, PMI hingga sukarelawan.
Diberitakan sebelumnya perahu nelayan terbalik di kawasan Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sabtu (4/1). Akibatnya seorang nelayan meninggal dunia dan satu lagi hanyut terbawa ombak.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko, mengatakan insiden terjadi di sekitar Pantai Congot Dusun Nglawang, Jangkaran, Temon pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Korban meninggal bernama Mareta Ryan Afandi (27) warga Jangkaran, Temon.
"Korban atas nama Mareta Ryan Afandi, terdapat luka robek di pelipis kanan dan dinyatakan meninggal oleh medis dari rumah sakit Rizki Amalia, Temon," ucap Aris saat dimintai konfirmasi wartawan lewat pesan singkat Sabtu (4/1).
Sedangkan satu korban lagi bernama Aan Anugrah Budi Setya (28) warga Jangkaran, Temon.
"untuk korban Aan Anugrah Budi Setya belum diketemukan, sampai saat ini masih dilakukan pencarian oleh SAR Gabungan," ucap Aris.
Aris menjelaskan insiden bermula saat kedua korban yang menggunakan perahu bernama Gerbang Segoro 1 hendak menepi di Pantai Congot pada pukul 10.00 WIB. Namun perahu tersebut justru terhantam ombak besar hingga membuatnya terbalik.
"Awalnya dua korban berangkat untuk melaut jam 05.30 WIB. Lalu pada pukul 10.00 WIB mau menepi, tapi terhantam ombak besar dari belakang hingga terbalik. Akibatnya kedua korban tercebur di laut dan memberikan isyarat pertolongan," terangnya.
Isyarat tersebut lanjut Aris dilihat oleh warga dan tim SAR di lapangan. Selanjutnya dilakukan upaya pertolongan menggunakan perahu Dyan Saffyr.
"Namun yang berhasil ditolong hanya korban atas nama Mareta," ujarnya.
Belakangan Mareta dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan medis di Rumah Sakit Rizki Amalia Temon. Sedangkan korban Aan dinyatakan hilang.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas