Makan Bergizi Gratis Belum Jalan di DIY, Bappeda: Belum Dapat Info Jelas

Pada makan bergizi gratis hari ini tidak ada menu susu di SPPG Palmerah, Jakarta. Menu susu akan hadir seminggu itu sebanyak 2 sampai 3 kali. — Ilustrasi Makan Bergizi Gratis. Foto: Heri Purnomo

Jogja -

Provinsi DIY belum menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai hari ini di sejumlah daerah. Pemda DIY melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY buka suara soal itu.

Diketahui, pemerintah telah mengumumkan MBG mulai digelar hari ini dengan mengoperasikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional.

Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan provinsi DIY belum menjalankan program MBG hari ini karena belum ada arahan dari pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum dapat informasi yang jelas. Tapi pada prinsipnya dari sisi anggaran ini sudah disediakan oleh Pemda DIY maupun juga kabupaten-kota. Ya, tidak secara keseluruhan ya," kata Made saat dijumpai wartawan di kantornya, kompleks Kepatihan Kota Jogja, Senin (6/1/2024).

"Dari sisi kabupaten kota karena ini kan di akhir-akhir ya, sedangkan waktu itu penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD kan sudah sudah sempat berjalan langsung gitu. Jadi ini kesiapan tergantung kesiapan dari masing-masing teman," sambungnya.

Pemerintah daerah, kata Made, diwajibkan menyiapkan anggaran 2,5% dari pendapatan asli daerah (PAD) untuk progam ini. Ia menegaskan Pemda DIY sudah menyiapkan itu.

"Untuk DIY sendiri secara hitungan itu sedang kemampuan keuangannya sehingga kontribusinya 2,5% dari PAD. Kita sudah menyiapkan sebesar Rp 42 miliar," urai Made.

"Tapi secara teknis ini kami memang belum, dalam artian implementasi di lapangan seperti apa," imbuh dia.

Dilansir detikNews, Program makan bergizi gratis (MBG) mulai dilakukan hari ini. Pelaksanaan digelar di seluruh Indonesia.

"Tanggal 6 Januari 2025 adalah tonggak yang bersejarah bagi bangsa kita. Kira-kira setelah 78 hari setelah Presiden Prabowo dilantik, kita akan memulai sebuah program yang sangat besar yaitu pemberian makan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah secara bertahap," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam keterangan video, Minggu (5/1/2025).

Hasan menjelaskan, makan bergizi gratis hari ini akan mengoperasikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional.

"Berdasarkan informasi yang kami dapat dari Badan Gizi Nasional, besok itu akan 190 SPPG atau dapur MBG yang beroperasi. Setiap dapur MBG akan dipimpin oleh 1 orang sarjana penggerak pembangunan Indonesia yang dikirimkan langsung oleh Badan Gizi Nasional," ujar Hasan.

Sleman dan Gunungkidul Jadi Pilot Project MBG

Sementara itu, ada dua kabupaten di DIY yang ditunjuk menjadi pilot project program makan bergizi gratis (MBG). Keduanya yakni Kabupaten Sleman dan Gunungkidul.

Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menjelaskan pelaksanaan program MBG untuk satuan pendidikan sepenuhnya ditangani oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Total ada empat sekolah yang ditunjuk yakni SMKN 3 Wonosari dan SMA Negeri 1 Wonosari di Gunungkidul, lalu SMAN 2 Sleman serta SMK Muhammadiyah Mlati di Sleman.

"Pilot Project yang ditunjuk langsung oleh BGN sementara berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman," kata Ditya saat dihubungi wartawan, Senin (6/1).

"Belum (tahu kapan MBG dijalankan), informasinya di lapangan, dari pihak SPPG belum siap," sambung Ditya.

Pemda DIY sesuai kewenangannya di jenjang SMA, SMK dan SLB, telah mendata jumlah siswa berdasarkan data pokok pendidikan. Yakni SLB 4.963 siswa di 81 satuan Pendidikan, SMA 62.728 siswa di 176 satuan pendidikan, dan SMK 90.475 siswa di 207 satuan pendidikan.