Seratusan hektare lahan padi di Poncosari, Srandakan, Bantul, yang dilaporkan terendam air dipastikan rusak. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul pun menyalurkan 3,5 ton benih padi ke petani.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengatakan luas lahan yang tergenang air di Poncosari mencapai 140,28 hektare. Dari hasil kajian Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP), tanaman padi di lahan tersebut rusak.
"Dari kajian BPTP, lahan padi yang terendam air tidak bisa diselamatkan lagi," kata Joko dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, harus ada penanaman ulang di lahan padi yang terendam air itu. Namun, petani terkendala soal ketersediaan benih padi.
"Karena itu meminta bantuan benih ke Dirjen Tanaman Pangan Kementan dan Pak Dirjen sudah cek ke lokasi juga," ujarnya.
Alhasil, DKPP mendapat bantuan 3.507 Kg atau 3,5 ton benih padi jenis Inpari 32. Sedangkan peruntukan bantuan tersebut menyasar tujuh kelompok tani di Poncosari.
"Dan insyaallah sore ini bantuan benih sudah mulai didistribusikan," ucapnya.
Joko menambahkan dengan bantuan itu para petani bisa kembali menanam padi. Nantinya, para petani yang lahannya terendam air mulai bisa menanam lagi pada awal bulan Januari.
"Kenapa awal tahun karena perlu waktu dua pekan untuk penyemaian benih sebelum ditanam," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kawasan lahan padi di Poncosari, Srandakan itu terendam air akibat hujan lebat yang mengguyur, Minggu (15/12). Genangan air itu merendam tanaman padi yang baru berusia 10-15 hari.
"Jadi di Poncosari, Srandakan, Bantul lebih kurangnya 100 sampai 200 hektare lahan padi terendam air," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo kepada wartawan, Senin (16/12).
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan DKPP Bantul, Himawan Eko Handrianto, menambahkan saat ini tengah berkoordinasi dengan BPTP. Hal itu untuk memastikan agar tanaman yang terendam air bisa terselamatkan atau tidak.
"Nanti akan diteliti teman-teman BPTP, apakah masih bisa diselamatkan atau tidak," ujar Himawan Eko.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang