Cerita Warga Usai Gempa Dahsyat Vanuatu: Gedung Runtuh-Mayat Tergeletak

Internasional

Cerita Warga Usai Gempa Dahsyat Vanuatu: Gedung Runtuh-Mayat Tergeletak

Novi Christiastuti - detikJogja
Selasa, 17 Des 2024 14:59 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9
Jogja -

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo (M) 7,3 mengguncang Vanuatu pada siang ini. Gempa menghancurkan sejumlah gedung di ibu kota Port Vila. Bahkan mayat-mayat korban ditemukan tergeletak di beberapa bagian ibu kota usai gempa mengguncang.

Dilansir detikNews, laporan Survei Geologi AS atau USGS mencatat gempa M 7,3 yang mengguncang pada pukul 12.47 siang waktu setempat itu berpusat di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut dan di perairan berjarak 30 kilometer dari lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu.

Salah seorang saksi mata menuturkan kepada AFP, seperti dilansir AFP, Selasa (17/12/2024), bahwa mayat-mayat korban ditemukan tergeletak di beberapa bagian ibu kota usai gempa mengguncang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan salah satu penduduk setempat bernama Michael Thompson, yang berbicara dengan AFP menggunakan telepon satelit, menyebut gedung-gedung mengalami kerusakan dan sejumlah mayat tergeletak usai gempa mengguncang.

"Ada orang-orang di dalam gedung-gedung di kota. Ada sejumlah mayat di sana ketika kami melewatinya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga melaporkan tanah longsor terjadi di salah satu ruas jalanan setempat, hingga menimbun sebuah bus. "Sudah jelas ada beberapa kematian di sana," ucap Thompson yang menjalankan bisnis petualangan zipline di Vanuatu ini, saat berbicara kepada AFP.

Thompson memposting foto dan video kehancuran di ibu kota Port Vila ke media sosial. Salah satu video yang dikonfirmasi AFP menunjukkan para petugas penyelamat dan kendaraan darurat bekerja di sebuah gedung yang atap luarnya runtuh menimpa sejumlah mobil dan truk yang diparkir.

Rekaman video itu juga menunjukkan jalanan kota dipenuhi serpihan pecahan kaca dan puing-puing dari bangunan yang rusak.

Dalam keterangannya, Thompson menyebut lantai dasar sebuah gedung yang menampung kantor Kedubes AS, Prancis, dan kedubes negara lainnya hancur tertimpa lantai di atasnya.

"Itu sudah tidak lagi ada. (Lantai dasar bangunan) Itu benar-benar rata. Tiga lantai teratas masih bertahan, tetapi sudah runtuh," tutur Thompson.

"Jika ada orang di sana pada saat itu, maka mereka sudah meninggal," sebutnya.

Thompson menyebut lantai dasar gedung yang runtuh itu merupakan kantor Kedubes AS. Namun informasi ini belum bisa dimintakan konfirmasi secara jelas.

Kedutaan Besar AS di Papua Nugini, dalam pernyataannya, mengumumkan penutupan kedutaan di Port Vila hingga pemberitahuan lebih lanjut dengan alasan adanya "kerusakan parah" pada misi diplomatiknya.

Peringatan tsunami sempat dirilis usai gempa mengguncang, yang memperkirakan gelombang setinggi satu meter menerjang pesisir Vanuatu. Namun peringatan tsunami itu segera dicabut oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.




(rih/ams)

Hide Ads