Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Rabu 11 Desember 2024 merupakan hari biasa pekan II Adven; dengan orang kudus Santo Damasus, Paus dan Pengaku Iman; dengan warna liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang membiarkan diri dicintai Tuhan, mari simak renungan harian Katolik Rabu 11 Desember 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh W. Teguh Santosa SJ, Pastor Paroki Santo Antonius Padua Purbayan, Surakarta. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 11 Desember 2024
Bacaan Hari Ini
Yes. 40:25-31;
- Yes 40:25 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.
- Yes 40:26 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
- Yes 40:27 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"
- Yes 40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
- Yes 40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
- Yes 40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
- Yes 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Mzm. 103:1-2,3-4,8,10;
- Mzm 103:1 Dari Daud. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
- Mzm 103:2 Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
- Mzm 103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
- Mzm 103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
- Mzm 103:8 Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
- Mzm 103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
Mat. 11:28-30.
- Mat 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
- Mat 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
- Mat 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
BcO Rut. 1:1-22.
- Rut 1:1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
- Rut 1:2 Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.
- Rut 1:3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.
- Rut 1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
- Rut 1:5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
- Rut 1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
- Rut 1:7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
- Rut 1:8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; Tuhan kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
- Rut 1:9 kiranya atas karunia Tuhan kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
- Rut 1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
- Rut 1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
- Rut 1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
- Rut 1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan Tuhan teracung terhadap aku?"
- Rut 1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
- Rut 1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
- Rut 1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
- Rut 1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
- Rut 1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
- Rut 1:19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
- Rut 1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
- Rut 1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong Tuhan memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena Tuhan telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
- Rut 1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.
Renungan Hari Ini
Di masa yang belum lama berlalu, orang menggarap sawah dan ladang dengan menggunakan kerbau atau sapi. Bagaimana para petani zaman dahulu mengajar kerbau atau sapi mereka, sehingga bisa diajak untuk membajak sawah?
Ada dua kuk dalam satu bajak. Kuk yang satu dipasang pada kerbau yang sudah bisa bekerja, sementara kuk yang lain dipasang pada kerbau muda yang masih belajar. Dalam keadaan tersebut, sesungguhnya yang memikul beban penuh adalah kerbau yang sudah bisa bekerja, sedangkan kerbau yang masih belajar bebannya lebih ringan.
Sabda Tuhan, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku," saya pahami dalam konteks tersebut. Kita diajak untuk membajak kehidupan ini dengan belajar pada Yesus. Hidup tidak bisa diselesaikan dengan cara instan.
Penyelesaian setiap persoalan yang kita alami membutuhkan keyakinan, tetapi juga kesabaran untuk mengayunkan langkah, setapak demi setapak, meski kadang terjal dan mendaki. Orang diajak belajar pada Yesus yang lemah lembut dan rendah hati dalam menapaki jalan kehidupan.
Dalam Ensiklik Dilexit Nos, Paus Fransiskus mengajak kita untuk merenungkan makna yang mendalam dari mengasihi dan dikasihi. Mengasihi itu lebih mudah karena kendali ada pada kita, sementara dikasihi itu sering kali sulit dimengerti.
Oleh sebab itu, sering kita mendengar orang berkata, "Katanya aku dikasihi Tuhan, tetapi mengapa masalah dan kesulitan hidupku tidak pernah reda?" Cara Tuhan mengasihi kita memang tidak jarang berbeda dengan bayangan yang kita harapkan. Akan tetapi, ada satu yang pasti: Kasih Tuhan membuat hidup kita bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dalam iman, harapan, dan kasih.
Dalam perikop yang lain (Luk. 10:38-42), kita menemukan contoh apa artinya datang kepada Yesus. Banyak orang terjebak dalam kesibukan aneka pekerjaan seperti yang dilakukan Marta, yang membuat kepala nyaris pecah. Namun, Maria memilih diam dan berelasi dengan Tuhan yang senantiasa mengasihi kita.
Maria datang kepada Yesus dan membiarkan dirinya dicintai Tuhan. Dengan cara demikian, Maria melakukan apa yang menjadi sabda Tuhan hari ini, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Doa Penutup
Allah Yang Maha Kuasa, Engkau memerintahkan kami menyediakan jalan bagi Kristus Tuhan. Semoga kami jangan sampai kehabisan tenaga, tetapi dihibur dan dikuatkan oleh kehadiran Kristus yang menyembuhkan.
Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Rabu 11 Desember 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong