Santri dan pengurus pondok pesantren dari berbagai daerah di Jogja menggelar aksi di Titik Nol Kilometer Kota Jogja. Para santri menuntut penangkapan para pelaku penganiayaan santri Ponpes Krapyak di kawasan Mergangsan pada 23 Oktober lalu.
Ketua LBH GP Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Muhammad Ulinnuha menegaskan pelaku penganiayaan santri belum sepenuhnya tertangkap. Hingga kini Polresta Jogja hanya merilis 7 tersangka yang ditangkap. Sementara keterangan kedua korban, setidaknya ada 15 pelaku penganiayaan.
"Tersangka yang sudah tertangkap sampai hari ini itu baru 7 orang. Padahal menurut keterangan para korban itu penganiayaan atau teduganya itu lebih dari 15 orang. Kami berharap bahwa aparat hukum dari Polresta Jogja bertindak tegas," jelasnya saat ditemui di lokasi aksi, Titik Nol Kilometer Kota Jogja, Minggu (1/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan jumlah pelaku, lanjutnya, berdasarkan keterangan saksi dan korban. Selain itu juga berdasarkan rekaman kejadian yang terdokumentasikan gawai warga setempat. Tepatnya saat rombongan pelaku mengeroyok kedua santri Krapyak.
LBH GP Ansor DIY, lanjutnya, juga telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) ke Polresta Jogja terkait adanya keterangan jumlah pelaku. Namun hingga saat ini belum mendapatkan respons dari Polresta Jogja.
"Kita kemarin sudah kirim surat SP2HP, ini ada info lanjutan tetapi sampai hari ini kita belum dapat jawabannya. Mudah-mudahan dalam minggu depan ada tanggapan SP2HP-nya," katanya.
Dalam kesempatan ini dia juga menyoroti lambatnya pengusutan para pelaku. Termasuk belum ditemukannya alat bukti penusukan kepada korban. Hingga akhirnya sejumlah pelaku juga dinyatakan masih dalam status buron.
"Kami belum tahu ya karena dari 7 itu kan sudah ditetapkan tersangka semua apakah ketujuhnya itu pelaku penusukan, kita belum tahu. Dari Polresta kan sampai hari ini alat sajam yang dipergunakan untuk mejusukk belum diketahui keberadaannya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya , Polresta Jogja telah menangkap tujuh pelaku penusukan dan penganiayaan santri asal Krapyak, Bantul, di Prawirotaman, Kota Jogja. Polisi menerangkan mendalami potensi adanya tersangka lain dalam kasus itu.
Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Darma memaparkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait peran masing-masing pelaku. Termasuk, kemungkinan adanya pelaku lainnya.
"Untuk sajamnya masih kita cari. Untuk pelaku penusukan, kami masih mendalami peran masing-masing," papar Aditya, Selasa (29/10).
"Berdasarkan alat bukti dan saksi-saksi, kami masih mendalami peran masing-masing pelaku, dan apabila nanti dari hasil pendalaman ditemukan pelaku lain, akan kita tangkap," imbuhnya.
(aku/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas