Upaya penipuan dengan modus pesan puluhan nasi boks dengan mencatut nama Pemerintah Kapanewon Gamping, Sleman, berhasil digagalkan. Pemerintah Kapanewon Gamping mengonfirmasi hal itu.
Kasus ini berawal saat seorang yang mengaku bernama Restu dan mengaku sebagai staf Kapanewon Gamping memesan 45 boks nasi. Setelahnya berdalih telah melakukan pembayaran melalui transfer bank yang ternyata palsu.
Kabar ini diunggah di akun Instagram @merapi_uncover. Dituliskan sosok pria bernama Restu tersebut memesan lalu mengaku telah menransfer Rp 2 juta. Padahal transaksi ini hanya mencapai Rp 1.125.000 untuk total 45 boks nasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi ini kami mendapatkan WA dr orang yg mengaku nama ny Bp. Restu dari Kecamatan Gamping, dia bermaksud menipu kami dengan order nasi box sebanyak 45box + Air Mineral.. Setelah kami infokan harga per box bpk ini langsung acc tdk ada negosiasi, dan langsung menanyakan DP, percakapan masih normal seperti biasa,, tp berhubung kami ragu karena respon bpk ini agak nguber pembayaran sy cek dl di apk Get Contact ternyata spam ny tinggi, setelah itu sy cek langsung dgn telpon ke kapanewon Gamping, ternyata dr kapanewon Gamping tdk ada yg nama ny Bp Restu & ternyata tdk ada agenda order nasi box," tulis narasi postingan itu, dilihat detikJogja, Kamis (28/11/2024).
"tagihan yg kami buat hanya 1.125.000 tp di transfer ny 2.000.000,- sisa ny alih2 untuk nambahin pesananan jd 75box Ig,, kemudian telpon2 intinya kelebihan transfer sebesar (875, 000) minta di transfer balik,, pdhl uang yg di transfer tdk masuk ke rekening & dia cuma kasih kiriman bukti transfer palsu, hati2 buat semua temen2 yg punya usaha, terutama fnb, kalau ada saudara, bpk/ibu ny tmn, atau org2 terdekat di bantu ya kasian sudah pedagang kecil tp jd sasaran penipuan begini," lanjutnya.
![]() |
detikJogja mengonfirmasi adanya kejadian ini ke Panewu Gamping, Tamziz Sarwana. Dia pun mengonfirmasi adanya upaya penipuan tersebut. Namun transaksi belum berlanjut hingga pembayaran.
Tamziz menuturkan pemilik usaha terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke Kantor Kapanewon Gamping guna memastikan adanya pemesanan tersebut. Selain itu juga atas sosok staf yang mengaku bernama Restu.
"Sempat dilapori ada kejadian itu, tapi tidak sampai transaksi karena pemilik usaha kroscek ke kami dulu," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (28/11).
Dia memastikan pihaknya tidak memesan apa pun kepada pelaku usaha kuliner. Di satu sisi juga tak ada staf yang bernama Restu sehingga dia memastikan aksi ini adalah modus penipuan.
Tamziz menuturkan modus ini bisa terjadi sewaktu-waktu. Dia mengapresiasi karena pemilik usaha terlebih dahulu melakukan konfirmasi sehingga tidak segera termakan modus penipuan.
"Itu kalau ditransfer rugi uang dan makanan yang sudah dibungkus. Untungkan konfirmasi ke kami dulu kemarin. Jadi memang harus hati-hati cek dan ricek dulu kalau ada transaksi mencurigakan," katanya.
Usai masuknya konfirmasi, Tamziz memastikan ada pengecekan ke stafnya. Apakah ada pemesanan makanan dengan sejumlah tersebut. Hasilnya tidak ada pemesanan sama sekali.
"Untuk staf bernama Restu juga kami pastikan tidak ada. Seandainya namanya ada pun tetap harus dikroscek dulu," ujarnya.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas