Geger! Pria India Bangun Saat Hendak Dikremasi Berujung 3 Dokter Diskors

Internasional

Geger! Pria India Bangun Saat Hendak Dikremasi Berujung 3 Dokter Diskors

Novi Christiastuti - detikJogja
Senin, 25 Nov 2024 19:54 WIB
the corpse in the coffin is burning in the cremate
Ilustrasi pria India terbangun saat hendak dikremasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/anakeseenadee
Jogja -

Seorang pria di wilayah Rajasthan, India, bikin geger karena tiba-tiba bangun saat jenazahnya hendak dikremasi. Akibatnya, tiga dokter diskorsing karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas.

Insiden yang terjadi pada Kamis (21/11) berawal saat pria bernama Rohitash Kumar (25), yang kesulitan berbicara serta mendengar, jatuh sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhagwan Das Khetan (BDK) yang dikelola pemerintah di distrik Jhunjhunu, Negara Bagian Rajasthan.

Saat itu, Kumar mengalami epilepsi, dengan dokter yang memeriksa menyatakan ia meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Dilansir detikNews Senin (25/11/2024), beberapa jam kemudian, saat jenazahnya dibaringkan di tumpukan kayu sesuai ritual Hindu, Kumar tiba-tiba terbangun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya tiga dokter pada rumah sakit tersebut, seperti dilansir The Times of India dan Daily Mail, Senin (25/11/2024), telah dijatuhi sanksi skorsing atas tuduhan kelalaian oleh otoritas setempat.

Ketiga dokter itu diidentifikasi sebagai kepala petugas medis RS BDK dr Sandeep Pachar, kemudian pemeriksa medis kesehatan masyarakat dr Yogesh Jumar Jakhar dan pemeriksa medis rumah sakit dr Navneet Meel.

ADVERTISEMENT

Kepala pemeriksa medis untuk rumah sakit di Distrik Jhunjhunu, D Singh, dalam pernyataan kepada AFP menerangkan para dokter tersebut "menyiapkan laporan postmortem tanpa benar-benar melakukan postmortem, dan jenazahnya kemudian dikirimkan untuk dikremasi".

Senada dengan Singh, district collector atau pejabat yang memimpin Distrik Jhunjhunu, Ramavatar Meena, berkata postmortem yang dilakukan dokter itu "hanyalah di atas kertas" atau tidak dilakukan secara fisik.

"Mereka hanya melakukan postmortem secara tertulis, dan tidak dilakukan secara fisik. Tanpa melakukan postmortem, laporannya (soal kematian Kumar) dirilis," sebutnya.

Para dokter di RS BDK sebenarnya sempat melakukan CPR atau resusitasi pada Kumar. Hanya saja melihat detak jantungnya yang datar pada elektrokardiogram, dokter secara resmi sudah menyatakan dia meninggal.

Setelah itu, bukannya melakukan pemeriksaan atau autopsi postmortem untuk memastikan penyebab kematian Kumar, dokter justru mengirimkan jenazahnya ke kamar mayat untuk selanjutnya dilakukan proses kremasi sesuai ritual Hindu.

Singh mengungkapkan jenaza Kumar 'mulai bergerak' sesaat sebelum tumpukan kayu yang menjadi alasnya berbaring dibakar. Selain itu, Singh menyebut Kumar 'hidup dan bernapas' saat akan dikremasi.

Dia dilarikan ke unit perawatan intensif di RS BDK, namun kondisinya tidak mengalami peningkatan. Kemudian dilakukan upaya untuk memindahkannya ke Rumah Sakit Sawai Man Singh (SMS) di area Jaipur yang berjarak lebih dari 160 kilometer demi mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads