Teror begal payudara di Kabupaten Sleman belum selesai. Terbaru, satu orang mengaku menjadi korban di Kapanewon Ngaglik.
Peristiwa tersebut viral di media sosial X setelah diunggah akun @merapi_uncover. Dalam keterangan di postingan itu, korban mengaku berkendara bersama temannya untuk melihat konser pada Selasa (19/11) malam.
Dalam perjalanan, korban tiba-tiba dipepet oleh pelaku dan meremas korban. Selain itu, dalam postingan itu juga disebutkan ciri-ciri pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"minn, mau certa kejadian jam 20.40
saya sama temen saya mau liat aftershine saya arah kayunan, saya sama temen saya tiba' di pepet sama orang (pelaku) cowo tiba' si pelaku begal PD saya, gatau di pelaku mau ambil hp sayaa apa gmn trs ga ke ambil hbs itu malah kena PD saya,si pelaku arah ke ( pak panjar ) ke utaraa perempatan akp masih ke utara si pelaku saya kejar tapi gak nyandak..
ciri' si pelaku
jas hujan warna biru
helm putih
beat warna item
saya kejar sampai ke perempatan akp ke utara orng nya udah gak ke kejar , tlng min barang kali temen' ada cctv di daerah pak lanjar ke utara kabarin saya," tulis keterangan dalam akun @merapi_uncopver seperti dilihat detikJogja, Rabu (20/11/2024).
Terkait hal tersebut, Panit Reskrim Polsek Ngaglik Ipda YS Udin mengatakan pihaknya masih berupaya untuk menemui korban. Polisi, kata Udin, ingin meminta keterangan korban untuk bisa menentukan langkah selanjutnya.
"Ini masih saya upayakan bisa ketemu korban. Kita temui (untuk) interogasi kejadian guna menentukan langkah lidik selanjutnya dari Polsek Ngaglik," kata Udin saat dihubungi detikJogja, Rabu (20/11/2024).
Udin bilang, dengan maraknya kasus begal payudara di wilayah Ngaglik, pihaknya kemudian berupaya memaksimalkan CCTV yang ada. Selain itu juga memasang 8 CCTV tambahan.
"Kita pasang mandiri dari Reskrim 8 titik CCTV untuk membantu (mengungkap) kalau ada kejadian begal payudara dan kejahatan jalanan," ujarnya.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK