Dalam kunjungan yang terjadi Senin (18/11), Hanif berkata bahwa pemerintah daerah tidak boleh membiarkan sampah menumpuk.
"Saya kecewa melihat situasi ini. Pemerintah Daerah tidak boleh membiarkan sampah menumpuk seperti ini. Saya akan memanggil Pemkot Yogyakarta untuk meminta penjelasan detail terkait pengelolaan sampah ini," terang Hanif melalui keterangannya, Senin (18/11).
"Ini mencemari lingkungan. Dengan kapasitas 300 ton per hari, sampah dari sini ke mana dibuangnya? Harus ada yang bertanggung jawab atas kondisi ini. Jika terbukti ada pelanggaran, saya akan menyeret pihak yang bersalah ke jalur hukum sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008," tegasnya.
Berikut sederet pernyataan Sultan HB X merespons sidak serta perkataan Hanif tersebut.
1. Minta Pj Walkot Jogja Jelaskan Langsung ke Menteri LH
Ngarsa Dalem menerangkan dirinya sudah memanggil Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto. Ia meminta Sugeng supaya memberi penjelasan kepada Menteri LH.
"Jadi saya minta clearance, ya sudah kirim surat aja sama Pak Menteri. Bapak (Sugeng) jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Kota Madya," jelas Ngarsa Dalem saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Jogja, Selasa (19/11/2024).
Bahkan, Sultan HB X meminta Sugeng bisa menjelaskan secara langsung kepada Hanif terkait tenis pengurusan sampah di Jogja. Sebab ia menduga Hanif belum memahaminya.
"Iya kalau bisa ya datang untuk menjelaskan sebetulnya posisinya untuk pengurusan sampah itu seperti apa ya kan. Mungkin beliau (Menteri LH) nggak paham itu tahunya ada tumpukan saja," ujar Sultan.
"Nggak nyaman aja dengarnya," tuturnya.
![]() |
2. Jelaskan Tumpukan Sampah di Mandalakrida
Sultan Hamengku Buwono X kemudian menjabarkan mengenai sampah yang menumpuk di Mandalakrida sehingga menuai sorotan serta kekecewaan dari Menteri LH.
"Itu kan (objek sidak) tumpukan yang belum diangkut dari Mandalakrida kalau nggak kleru (salah). Yang memang katanya pada waktu datang pagi kosong terus ditumpuki untuk diangkut sore, gitu," papar Sultan.
3. Pj Walkot Siap Beri Klarifikasi
Ditanya terpisah, Sugeng mengaku arahan Sultan supaya segera berkirim surat kepada Menteri LH akan dilaksanakannya. Bahkan, dia siap jika harus ke Jakarta dan memberi klarifikasi.
"Dawuh beliau (Sultan), sudahlah kita bersurat ke Pak Menteri, seandainya perlu kami menjelaskan, misalnya kami dipanggil ke Jakarta kami siap, seandainya tidak pun kami sudah bersurat menyampaikan fakta data peta jalan dan sebagainya dilampirkan di surat itu," pungkasnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka