Renungan Harian Katolik Kamis 14 November 2024 dan Bacaannya: Refleksi

Renungan Harian Katolik Kamis 14 November 2024 dan Bacaannya: Refleksi

Santo - detikJogja
Kamis, 14 Nov 2024 04:00 WIB
Orang sedang berdoa di gereja
Renungan Katolik hari iin. (Foto: Unsplash/Gianna B)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 14 November 2024 merupakan hari biasa; dengan orang kudus Santo Yosef Maria Pignatelli, Pengaku Iman. Duns Scotus, Biarawan dan Pujangga Maria; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang refleksi, mari simak renungan harian Katolik Kamis 14 November 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh Paulus Erwin Sasmito Pr, Staf Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan, Yogyakarta. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 14 November 2024

Bacaan Hari Ini

Flm 7-20;

  • Flm 1:7 Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.
  • Flm 1:8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan,
  • Flm 1:9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus,
  • Flm 1:10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
  • Flm 1:11 dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.
  • Flm 1:12 Dia kusuruh kembali kepadamu? Dia, yaitu buah hatiku?
  • Flm 1:13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,
  • Flm 1:14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.
  • Flm 1:15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya,
  • Flm 1:16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.
  • Flm 1:17 Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
  • Flm 1:18 Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku?
  • Flm 1:19 aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya agar jangan kukatakan: "Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!" karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.
  • Flm 1:20 Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!

Mzm 146:7.8-9a.9bc-10;

  • Mzm 146:7 yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung,
  • Mzm 146:8 Tuhan membuka mata orang-orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar.
  • Mzm 146:9 Tuhan menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
  • Mzm 146:9 Tuhan menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
  • Mzm 146:10 Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!

Luk 17:20-25.

  • Luk 17:20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
  • Luk 17:21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."
  • Luk 17:22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
  • Luk 17:23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
  • Luk 17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
  • Luk 17:25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.

BcO 2Mak 7:20-41

  • 2Mak 7:20 Tetapi terutama ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang-kenangkan baik-baik. Ia mesti menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian, itu ditanggungnya dengan besar hati oleh sebab harapannya kepada Tuhan.
  • 2Mak 7:21 Dengan rasa hati yang luhur dihiburnya anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri, penuh dengan semangat yang luhur. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya:
  • 2Mak 7:22 "Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul dalam kandungku. Bukan akulah yang memberi kepadamu nafas dan hidup atau menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing!
  • 2Mak 7:23 Melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasihan-Nya Tuhan akan memberikan kembali roh dan hidup kepada kamu, justru oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya."
  • 2Mak 7:24 Adapun raja Antiokhus mengira bahwa ibu itu menghina dia dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup itu tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi sang raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa anak bungsu itu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikannya sahabat raja dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan negara.
  • 2Mak 7:25 Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka sang raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasehati anaknya demi keselamatan hidupnya.
  • 2Mak 7:26 Sesudah ia lama mendesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya.
  • 2Mak 7:27 Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu berkatalah ia dalam bahasanya sendiri: "Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusuimu. Akupun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umur sekarang ini dan terus memeliharamu.
  • 2Mak 7:28 Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianpun bangsa manusia dijadikan juga.
  • 2Mak 7:29 Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya, hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau serta kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak."
  • 2Mak 7:30 Ibu itu belum lagi mengakhiri ucapannya itu, maka berkatalah pemuda itu: "Kamu menunggu siapa? Aku tidak mentaati penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami.
  • 2Mak 7:31 Niscaya baginda yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani tidak akan terluput dari tangan Allah.
  • 2Mak 7:32 Memanglah kami ini menderita oleh sebab dosa-dosa kami sendiri.
  • 2Mak 7:33 Kalaupun Tuhan yang hidup itu murka sebentar kepada kami untuk menegur dan memperbaiki kami, namun Ia pasti akan berdamai lagi dengan hamba-Nya.
  • 2Mak 7:34 Tetapi baginda, orang yang paling fasik dan paling keji di antara sekalian manusia, janganlah meninggikan diri dengan sia-sia dan tertipu oleh harapan yang tak pasti, meskipun baginda sekarang dapat menjatuhkan tangan baginda kepada abdi-abdi Sorga.
  • 2Mak 7:35 Sebab baginda belum juga terluput dari pengadilan Yang Mahakuasa dan Allah Pengawas.
  • 2Mak 7:36 Adapun saudara-saudara kami mendapat minuman kehidupan kekal karena perjanjian Allah, setelah mereka menderita sengsara sementara. Sedangkan baginda akan mendapat hukuman yang adil atas kecongkakan baginda oleh karena pengadilan Allah.
  • 2Mak 7:37 Sama seperti kakak-kakakku akupun hendak menyerahkan jiwa ragaku juga demi hukum-hukum nenek moyang. Dan aku berseru kepada Allah, semoga Ia segera kembali mengasihani bangsa kami, dan semoga dengan pencobaan dan deraan baginda dibawa-Nya untuk mengakui, bahwa Dialah Allah Yang Esa.
  • 2Mak 7:38 Semoga kemurkaan Yang Mahakuasa yang secara adil berkecamuk atas seluruh bangsa kami itu berhenti dengan diriku dan dengan diri kakak-kakakku."
  • 2Mak 7:39 Dengan meluap-luaplah kemurkaannya sang raja menyuruh untuk memperlakukan anak bungsu itu dengan lebih bengis dari pada yang lain-lain. Sebab ia sakit hati karena cemooh itu.
  • 2Mak 7:40 Demikianlah anak muda itu berpulang dengan tak bercela, hanya dengan penuh kepercayaan pada Tuhan.
  • 2Mak 7:41 Ibu itu mati paling akhir sesudah anak-anaknya.

Renungan Hari Ini

Di seminari menengah, para seminaris sudah dibiasakan menulis refleksi harian. Maksud dan tujuannya adalah agar mereka mampu memaknai peristiwa-peristiwa hidup, sehingga tidak berlalu begitu saja.

Dari awalnya sekadar kewajiban, kebiasaan menulis refleksi harian ini diharapkan lambat laun memampukan para seminaris untuk menyadari kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam setiap pengalaman hidup. Menemukan 4F (fact, feeling, finding, future) setiap kali menulis refleksi harian kiranya akan membuat mereka peka akan hal itu.

ADVERTISEMENT

Menyadari kehadiran Tuhan, bahwa Tuhan meraja di sini dan saat ini, rupanya bukan hal yang mudah bagi orang Farisi. Mereka sulit menyadari kehadiran Allah dalam diri Yesus yang ada di tengah-tengah mereka.

Buktinya, mereka masih menanyakan kapan Kerajaan Allah akan datang, padahal Yesus persis berada di hadapan mereka. Karena kebebalan hati dan tertutupnya mata rohani, mereka tidak mampu menangkap dan memahami makna kehadiran Yesus.

Kepada mereka, Yesus berkata, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah". Saudara-saudari yang terkasih, kepekaan untuk menangkap dan memahami makna di balik tanda bukanlah sesuatu yang sekali jadi, melainkan merupakan proses yang terus-menerus dan membutuhkan latihan.

Sejak dini, orang perlu dilatih dan dibiasakan menulis refleksi setiap hari untuk belajar menyadari kehadiran Tuhan dan belajar menangkap kehendak-Nya dalam peristiwa hidup sehari-hari. Sekali lagi, kepekaan membutuhkan proses dan latihan.

Kita pun juga perlu belajar dan bertekun untuk berproses dan berlatih dalam melihat segala sesuatu di sekitar kita, tidak hanya dengan mata jasmani, tetapi juga dengan mata rohani, agar mampu menembus makna yang terdalam dari apa yang kita lihat.

Apa makna dari peristiwa ini? Tuhan hendak berbicara apa dengan ini? Apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan di balik peristiwa-peristiwa yang kita alami? Mari kita belajar menjadi orang yang peka akan tanda-tanda dari surga dalam setiap peristiwa kehidupan konkret kita sehari-hari.

Doa Penutup

Ya Tuhan, berilah kami pengertian sejati akan keselamatan, agar kami dapat mengabdi kepadaMu tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapanMu seumur hidup.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Kamis 14 November 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads