Fenomena pengamen online atau sambil live streaming di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Jogja ramai di media sosial beberapa waktu lalu. Terkait hal itu, begini komentar warga sekitar dan wisatawan.
Wisatawan asal Kebumen, Prakosa, mengaku tak begitu paham dengan fenomena itu. Namun ia menyoroti fasilitas trotoar bagi pejalan kaki khususnya wisatawan.
"Saya ndak tahu, ndak begitu paham, tapi kalau pakai trotoar kok kurang, agak mengganggu," ujarnya saat ditemui detikJogja di Kawasan Nol Km Jogja, Selasa (5/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau kayak gitu, mending di (tempat) wisata yang nggak ganggu," ujar Prakosa menambahkan.
Senada, Vesta, warga Jogja yang ditemui detikJogja di dekat Beteng Vredeburg, mengaku cukup terganggu jika harus berbagi trotoar dengan pengamen online. Ia pun meminta pihak terkait untuk tegas dalam menertibkan.
"Ya lumayan ya (terganggu) kalau ada yang begitu. Apalagi kalau (situasi) lagi ramai-ramainya, kan desak-desakan," ungkap Vesta.
"Kan (di trotoar dan kawasan Nol Km Jogja) katanya ndak boleh ada yang jualan, harusnya sama (pengamen online juga ditertibkan)," imbuhnya.
Terpisah, Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kota Jogja, Dodi Kurnianto, mengatakan pihaknya masih melakukan patroli mencari pengamen yang beraksi di trotoar-trotoar. Namun, hingga tadi malam, sudah tak ada streamer yang ditemui.
"Untuk lokasi Titik Nol Kilometer dan Senopati itu tidak didapati kegiatan live streaming TikTok itu. Teman-teman patroli tidak menemui. Jadi efektif sepertinya pemberitaan di media massa," ujarnya saat dihubungi hari ini.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas