.webp)
Video yang menunjukkan temuan gua di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Planjan, Saptosari, Gunungkidul ramai di media sosial. Ternyata, selain gua juga terdapat luweng atau gua vertikal di sekitar lokasi itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, bahwa di dekat proyek pelebaran JJLS Planjan terdapat luweng atau lubang yang dalam. Luweng tersebut hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi temuan gua di pinggir JJLS Planjan.
"Jadi kan di ruas itu memang sudah sejak awal ada luweng, di pinggir jalan existing lama. Luweng itu lokasinya sekitar 500 meter dari gua yang ada di pinggir JJLS Planjan," katanya kepada detikJogja, Rabu (23/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Hary berkoordinasi dengan pelaksana proyek pelebaran JJLS agar mempertahankan keberadaan luweng tersebut. Mengingat keberadaan luweng sangat berhubungan dengan sistem hidrologi kawasan karst.
"Nah, luweng itu di sistem hidrologi kawasan karst kan sebagai jalur air. Maka oleh pelaksana pembangunan jalan kemarin dibuatkan aliran jalur air agar air itu nanti juga masuk ke luweng itu," ujarnya.
Dia menyebut keberadaan gua dan luweng di sekitar lokasi itu merupakan hal yang umum terjadi di sebuah kawasan karst.
"Apalagi itu kan bagian dari fenomena geologi di kawasan karst," lanjut Hary.
Terkait penanganan keberadaan gua baru yang saat ini ditutup di pinggir JJLS Planjan, Hary mengaku belum ada rencana lebih lanjut. Menurutnya, terakhir ada kunjungan dari GKR Mangkubumi pada Minggu (20/10).
"Selanjutnya saya belum ada informasi dari Prof Eko Haryono (pakar UGM), kalau Prof Eko kan menyampaikan ke saya jika beliau ada acara ke luar daerah. Nanti setelah pulang, pertengahan bulan November (ke gua di pinggir JJLS)," ucapnya.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan