Enam orang remaja ditangkap karena melakukan penganiayaan di kawasan Caturharjo, Sleman, beberapa waktu lalu. Polisi kini masih memburu dua terduga pelaku lainnya.
"Unit Reskrim Polsek Sleman berhasil mengungkap dugaan penganiayaan yang dilakukan di Dusun Malang, Caturharjo, Sleman. Sebanyak enam orang telah diamankan," kata Kapolsek Sleman Kompol Khabibullah kepada wartawan, Sabtu (19/10/2024).
Habib memaparkan keenam remaja yang dibekuk masing-masing inisial NAS (18) warga Seyegan, HA (16) warga Bantul, DP (16) warga Caturharjo, FA (16) warga Seyegan, RI (18) warga Minggir, dan ZF (16) warga Tridadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua terduga pelaku lainnya masih dalam pencarian," ucap dia.
Habib menerangkan, kejadian bermula saat 8 pelaku berkumpul dan minum-minum alkohol di rumah ZF. Kemudian NAS mempunyai ide dan mengajak pelaku lainnya mencari musuh. Mereka pun keluar dengan berkendara menggunakan 4 sepeda motor.
"Para pelaku selanjutnya berpapasan dengan korban yang berboncengan pada saat berpapasan tersebut rombongan diduga pelaku mutar balik selanjutnya mengejar korban dan menyabet korban dengan gesper," kata Habib.
Setelah kejadian, rupanya salah satu motor pelaku dan gesper yang dipakai menyabet korban tertinggal di lokasi kejadian.
"Jadi untuk motif para pelaku sengaja jalan-jalan di jalan raya dengan sepeda motor untuk mencari orang untuk dianiaya. Antara korban dan pelaku tidak saling mengenal," katanya.
Keenam pelaku terancam melanggar Pasal 170 KUHP dan Pasal:80 jo 76C UU(RI) Nomor: 35/2014 tentang Perlindungan Anak.
Adapun kejadian ini sempat viral di media sosial dengan narasi dugaan kejahatan jalanan atau klitih di akun X @merapi_uncover, Sabtu (12/10). Dalam unggahan tersebut, disebutkan klitih terjadi pukul 03.36 WIB.
"Mohon dishare min, kejahatan jalan KLITIH dini hari 12 Oktober 2024 jam 03:36 di Caturharjo," tulis keterangan di postingan akun X @merapi_uncover.
Di video tersebut, perekam video menyebut dua remaja menjadi korban klitih. Si perekam yang melihat ada aksi pengeroyokan itu langsung menghampiri lokasi kejadian dan melihat motor terduga pelaku yang tertinggal.
"Ini ketinggalan motornya, ini korbannya masih berdua tadi diserang lewat rumah saya, saya lihatin ternyata ada pengeroyokan langsung saya samperin, ini sampai pelakunya tertinggal ini motornya," ucap pria dalam video tersebut.
Polisi menolak sebutan aksi klitih di peristiwa itu. "Ya jangan dibilang klitih lah. Ya anak jalan-jalan biasa. Itu ada anak dari kelompok lain terus dipukul pakai gesper," kata Habib saat itu.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar