Pakar UGM Sebut Gua di JJLS Bisa Dimanfaatkan untuk Wisata, tapi...

Pakar UGM Sebut Gua di JJLS Bisa Dimanfaatkan untuk Wisata, tapi...

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 21 Okt 2024 11:41 WIB
Pintu masuk gua yang ditemukan pekerja JJLS di Planjan, Saptosari, Gunungkidul, saat ini sudah ditutup batu kapur, Rabu (16/10/2024).
Pintu masuk gua yang ditemukan pekerja JJLS di Planjan, Saptosari, Gunungkidul, saat ini sudah ditutup batu kapur, Rabu (16/10/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Sleman -

Temuan gua bawah tanah di Desa Planjan, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, yang berada di lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) bikin heboh. Guru Besar dari Fakultas Geografi UGM, Prof Eko Haryono, menilai ada probabilitas temuan itu menjadi objek wisata namun perlu penelitian lebih lanjut.

Eko menjelaskan, penelitian itu dilakukan untuk mengetahui daya dukung dan kapasitas gua untuk dimasuki pengunjung per harinya.

"Nantinya hal ini akan kami teliti dari sisi geologi dan geofisika dengan mengukur temperatur dan CO2. Sirkulasi udara perlu dipastikan dulu keamanannya," kata Eko dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (21/10/2024).

Pengujian yang dilakukan Eko nantinya juga menghasilkan penilaian kondisi awal untuk menjamin keamanan manusia sekaligus lingkungan. Selain diolah menjadi rekomendasi pembangunan jalan, hasil kajian ini nantinya dimanfaatkan untuk pembuatan jalur gua bagi wisatawan. Hal ini demi meminimalkan risiko kerusakan stalaktit dan stalagmit.

"Pembentukan gua purba di Gunungkidul diperkirakan berusia ratusan ribu tahun, maka sebisa mungkin perlu dijaga," ujarnya.



Lebih lanjut, temuan gua bawah tanah di Gunungkidul hal yang wajar karena wilayah tersebut adalah daerah dengan susunan karst. Rencananya, pada November mendatang, Eko dan tim ahli akan mulai melakukan eksekusi pemetaan gua.

"Jika sudah diketahui sebaran gua, maka desain jalannya perlu untuk diubah atau digeser," tegasnya.

Sebelumnya, viral di media sosial temuan gua di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) kawasan Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menuturkan gua itu merupakan fenomena alam di Gunungkidul.

Salah satu warga Planjan, Warijan, mengungkapkan gua itu ditemukan pekerja proyek pembangunan JJLS pada Selasa (15/10) pukul 21.30. Warijan juga mengaku sempat melongok isi gua tersebut.

"Gua itu ditemukan malam tadi, dan saya juga sempat masuk. Untuk masuk harus merangkak karena mulut gua sempit," kata dia, Rabu (16/10).

Warijan mengaku harus membawa senter karena kondisi di dalam gua gelap gulita. Dia mengatakan dalamnya cukup luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Namun Warijan hanya sebentar melihat dalam gua tersebut, lalu dia segera keluar. Dia bilang hari ini mulut gua tersebut sudah tertutup.

Kepala DLH Gunungkidul Hary Sukmono menjabarkan alasan mereka memutuskan menutup gua. Hary menjelaskan, jika kabar gua itu makin viral, nantinya semakin banyak orang yang penasaran dan berusaha memasukinya. Di sisi lain, pemkab belum bisa memastikan guanya laik dikunjungi.

"Karena kita mengantisipasi kelaikan gua jika ada orang yang berkunjung. Karena itu, berisiko rentan jika terjadi runtuh dan sebagainya," ujarnya.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads