Pengakuan Pengeroyok ABG Rendy di Bantul hingga Tewas

Pengakuan Pengeroyok ABG Rendy di Bantul hingga Tewas

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 21 Okt 2024 14:49 WIB
Salah satu pelaku pengeroyokan Rendy, yakni OM (20), warga Pundong, Bantul saat memberikan keterangan di Polres Bantul, Senin (21/10/2024).
Salah satu pelaku pengeroyokan Rendy, inisial OM (20), warga Pundong, Bantul, saat memberikan keterangan di Polres Bantul, Senin (21/10/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Bantul -

Salah satu tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan Rendy Surya Irawan (16), OM (20), menceritakan awal mula pengeroyokan itu terjadi. OM juga mengaku ikut memukuli Rendy di beberapa lokasi.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Bantul hari ini, OM mengatakan Rendy saat itu masih bisa bicara dan tidur setelah dikeroyok.

"Spontan menghajar," kata OM kepada wartawan di Polres Bantul, Senin (21/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Pundong, Kabupaten Bantul, ini mengatakan dirinya saat itu datang ke Rumah Sakit Santa Elisabeth setelah tersangka AOS (17) menghubunginya. Hal itu untuk menanyakan penyebab adik AOS yakni Oci terlibat kecelakaan tunggal saat berboncengan dengan Rendy.

"Saya ditelepon dan diajak ke rumah sakit. Sampai rumah sakit ketemu (Rendy) terus ditanyain berbelit-belit, dan spontan itu tadi (memukuli Rendy)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

OM mengaku ikut memukuli Rendy di berbagai lokasi, salah satunya di RS Santa Elisabeth.

"Selain di situ (rumah sakit) juga di penggergajian sama di jalan ke Watu Lumbung," ucapnya.

Akan tetapi, OM mengaku tidak tahu jika pengeroyokan itu berujung dengan meninggalnya Randy. Menurut dia, setelah dikeroyok, Rendy masih bisa berbicara dan berjalan menuju tempat tidur di tempat penggergajian kayu milik ayah AOS.

"Sebelumnya tidak tahu (korban meninggal). Karena waktu ditinggal masih bisa bicara, masih bisa berjalan lalu tidur sendiri," kata dia.

Terkait hubungannya dengan tersangka lainnya yang ikut mengeroyok Rendy, OM mengaku tidak mengenal semua tersangka.

"Saya tidak tahu, tidak semua kenal 11 orang itu, mungkin dari teman-temannya yang kecelakaan itu," ujarnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Dian Pornomo, mengatakan ada satu tersangka yang berlabel residivis. Tersangka itu adalah OM.

"Ada satu orang residivis dengan inisial OM, dia sebelumnya terlibat kasus penganiayaan juga," kata Dian.

Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap peran 11 tersangka pengeroyokan yang berujung tewasnya Rendy Surya Irawan (16) di Bantul. Ternyata ada tiga tersangka yang paling banyak memukuli korban, bahkan semuanya dilakukan di empat lokasi berbeda.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, pengeroyokan terhadap Rendy berlangsung di empat tempat. Di mana yang pertama adalah di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth, Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul, pada Minggu (13/10) pukul 01.00 WIB.

"Pertama di depan RS Santa Elisabeth dan dilakukan oleh tiga orang, yaitu OM (20), BKS (19), dan AOS (17) yang masing-masing memukul satu kali ke arah tubuh korban. Kemudian BKS mendengkul ke arah tubuh korban," kata Jeffry kepada detikJogja, Jumat (18/10/2024).

Setelah melakukan pengeroyokan, kemudian mereka membawa Rendy masuk ke dalam mobil. Selanjutnya mereka menuju tempat penggergajian kayu milik ayah AOS pukul 01.30 WIB.

"Di penggergajian kayu itu 11 tersangka melakukan pengeroyokan terhadap korban," ujar Jeffry saat itu.

Tidak berhenti di situ, para pelaku lalu membawa Rendy ke rumah BKS di Seloharjo, Pundong, Bantul pukul 02.30 WIB. Di rumah BKS, OM mendorong kepala korban dan setelah itu korban dibawa oleh rombongan pelaku lagi.

"Dari rumah BKS, korban dibawa ke jalan tembus Pundong-Parangtritis, yakni Jalan arah Watu Lumbung, Kretek Bantul pukul 03.00 WIB," ungkap Jeffry.

Sampai di lokasi keempat, Rendy diturunkan. Selanjutnya OM, BKS dan RZP memukul ke arah tubuh Rendy hingga posisinya terjongkok. Kemudian BK kembali menendang korban satu kali pada punggung. Akibat pengeroyokan itu, Rendy terlihat lemas.

"Dan akhirnya korban dibawa ke penggergajian kayu milik ayah AOS dan sempat diberi minum. Setelah minum korban pamit untuk tidur karena kelelahan dan akhirnya rombongan pelaku pulang sekira pukul 03.30 WIB," kata Jeffry.

Hingga akhirnya Rendy ditemukan pemilik penggergajian kayu dalam kondisi sudah meninggal dunia di dalam kamar sekitar pukul 08.00 WIB.




(apl/dil)

Hide Ads