Pebalap motor asal Bantul, Aldi Satya Mahendra, menjadi juara World Supersport 300 (WSSP300) 2024. Orang tua Aldi menceritakan anaknya telah mengenal motor sejak kecil dan dulu kerap berlatih di parkiran Stadion Mandala Krida, Kota Jogja, seperti apa ceritanya?
Ibunda Aldi, Dessy Prasanti menceritakan Aldi mengenal motor sejak umur 6 tahun. Selanjutnya, Aldi mulai bermain motocross pada umur 7 tahun.
"Awalnya main motocross, waktu kecil dia sempat juara juga di motocross kelas 50 cc," kata Dessy saat dihubungi wartawan, Senin (21/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Kadisono, Guwosari, Pajangan, Bantul ini mengaku sengaja mengenalkan motor kepada dua anaknya. Mengingat dirinya dan sang suami, yakni Hestu Prahendra, dulunya pebalap roadrace.
"Kebetulan suami sama saya mantan pembalap roadrace. Kalau suami dulu main di roadrace satu angkatan dengan Hendriansyah, jadi tahun 90-an," ujarnya.
Dessy melanjutkan, setelah mengenal motocross dirinya mengarahkan Aldi ke roadrace. Alhasil, pada usia 8 tahun Aldi mulai menggeluti roadrace mulai dari kelas MP5, MP6, hingga seeded.
"Di roadrace sempat juara nasional juga, terus diambil Yamaha sampai sekarang. Nah, di roadrace dari umur 8 tahun sampai usia 14 tahun kalau tidak salah, terus dia naik ke Asia, Asia itu umur 12 tahun, Asia yang 150 cc yang (motor) bebek," ucapnya.
Secara rinci, Aldi mendapatkan pembinaan dari Yamaha Indonesia di berbagai ajang seperti di kelas R15 bLU cRU Junior Pro, tampil di Asia Road Racing Championsip. Selain itu pada tahun 2023 Aldi mengikuti R3 bLU cRU European Championship dan wild card WorldSSP300.
"Aldi tahun ini yang WorldSSP300, jadi dia memang rookies, pembalap yang baru. Terus main terjun di WorldSSP300 tahun ini dan langsung champions (juara)," katanya.
Dessy mengaku sangat bangga dengan pencapaian anaknya. Mengingat dari awal sudah mentargetkan baik Aldi dan kakaknya yakni Galang Hendra Pratama keluar sebagai juara WorldSSP300.
"Bangga banget, bahagia, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena memang target kita dari kakak adik itu salah satu harus ada yang juara dunia. Jadi mendoktrin kedua anak saya salah satu harus juara dunia dan kebetulan yang juara adiknya," ujarnya.
Latihan di Parkiran Stadion Mandala Krida
Menyoal latihan Aldi, Dessy mengaku jika anak keduanya itu lebih sering berlatih dengan sang kakak yakni Galang. Dessy mengungkapkan jika kedua anaknya kerap berlatih di parkiran Stadion Mandala Krida.
"Latihan sama kakaknya dari dulu memang bareng-bareng, kalau dulu cuma di parkiran Mandala Krida," ucapnya.
Untuk menambah pengalaman dan skill kedua anaknya, Dessy sampai menyewa rumah di sekitar Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mengingat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum memiliki sirkuit balapan motor.
"Kalau tidak di Mandala Krida kita ngalahi kontrak rumah di Sentul, di sana full latihan berdua kakak adik. Kenapa? Karena di Jogja tidak ada sirkuit," ucapnya.
Oleh sebab itu, Dessy berharap DIY memiliki sirkuit balapan khususnya untuk motor. Pasalnya banyak pembalap motor top yang berasal dari Jogja.
"Harapannya saya pribadi semoga Jogja bisa punya sirkuit sendiri untuk para pembalap Jogja, kebetulan juga kan banyak pembalap yang aslinya dari Jogja. Karena kalau tidak punya sirkuit kan harus cari ke Boyolali, Semarang, atau ke mana," ujarnya.
Menyoal biaya selama mengenalkan kedua anaknya di dunia balap motor, Dessy menyebut menggunakan biaya mandiri. Namun, semua itu berakhir setelah kedua anaknya mendapat kontrak resmi dari pabrikan motor.
"Iya (biaya sendiri untuk latihan balap motor Aldi dan Galang), istilahnya untuk bikin anaknya bisa seperti ini kita modal dulu," ucapnya.
Terkait suka duka selama memfasilitasi anaknya berkarir balap motor, Dessy mengaku ada. Akan tetapi, Dessy enggan mengungkapkannya secara gamblang.
"Banyak suka dukanya, tapi pokoknya kita mengarahkan ke anak-anak jangan sampai sia-sia. Istilahnya orang tua sudah mendukung kalian seperti ini, kalian jangan menyia-nyiakan semuanya," katanya.
Dessy juga harus memindahkan sekolah anaknya agar bisa mengikuti berbagai kejuaraan balap motor.
"Dulu emang sempat disekolahkan di SMA N 1 Pajangan, karena sering tidak masuk, sering izin saya sendiri yang tidak enak. Jadi akhirnya saya pindahkan Aldi ke SMA Gajah Mada yang izinnya lebih mudah," ucapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kemungkinan Aldi Naik Kelas di Balap Motor
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan Aldi naik ke kelas selanjutnya dalam ajang balap motor, Dessy mengaku ada. Mengingat Yamaha memberikan program untuk balapan motor kelas 900 cc
"Kalau naik kelas sepertinya iya, tapi saya belum tahu kelanjutannya seperti apa. Tapi dari Yamaha itu ada istilahnya program untuk naik kelas 900 cc," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Dessy menyebut jika besok Selasa (22/10) kemungkinan Aldi tiba di tanah air. Namun, Aldi belum bisa langsung pulang ke rumah.
"Kita dipanggil sama Yamaha, dan besok pagi berangkat ke Jakarta untuk penjemputan Aldi, terus ada acara di sana. Setelah itu Adi ke Mandalika dulu, jadi mungkin setelah dari Mandalika baru kembali ke Jogja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Aldi Satya Mahendra mencetak sejarah di kejuaraan World Supersport 300. Pebalap kelahiran Bantul itu menjadi pebalap Indonesia pertama yang mengunci gelar Juara Dunia FIM Supersport 300 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (20/10).
Aldi finis keenam di Race 2 WorldSSP300 di Jerez. Pada Race 1, Aldi sukses mengamankan posisi podium dengan finis ketiga. Atas hasilnya itu, poin Aldi Satya Mahendra tak terkejar oleh rival terdekatnya.
Simak Video "Video: Heboh 10 Nisan Makam di Bantul Dirusak OTK"
[Gambas:Video 20detik]
(afn/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030