Kemunculan ular king cobra di Padukuhan Temanggal II, Kalasan, Sleman, beberapa waktu lalu masih jadi perbincangan. Berikut penjelasan akademisi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Slamet Raharjo.
"Di Kalasan kemarin memang sempat heboh ya, ada kemunculan king cobra. Di mana sebelumnya selama bertahun-tahun tidak pernah ada berita atau info ditemukan king cobra di wilayah tersebut," kata Slamet saat dihubungi detikJogja, Jumat (18/10/2024).
Temuan ini, kata Slamet, menjadi temuan pertama king cobra di daerah permukiman di Jogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru pertama ditemukan king cobra di wilayah permukiman dengan jumlah lebih dari satu ekor," katanya.
Slamet bilang, kemunculan king cobra di Kalasan menjadi sesuatu yang misterius. Sebab, lokasi kemunculan king cobra berada di dekat pemukiman yang di sekitarnya ada sawah dan sungai. Hal itu menurut Slamet menjadikan ada beberapa kemungkinan yang melandasi kemunculan ular.
"Ini menjadikan kemunculan king cobra itu ada dua kemungkinan. Pertama, mungkin benar ular itu wild (liar), yang dari satu wilayah karena satu hal berpindah. Seperti kebiasaan king cobra pada saat musim kawin bisa berkelana mencari pasangan," jelas dia.
Kemungkinan selanjutnya, bisa jadi ular tersebut dilepaskan oleh seseorang. Mengingat dalam catatannya selama ini tidak pernah ada laporan ular king cobra di Kalasan.
"Mengingat sebelumnya tidak pernah ada, kemungkinan ular tersebut ular yang sengaja dilepas oleh seseorang. Jadi mungkin ular peliharaan dia tidak bisa merawat lagi, tapi juga tidak bisa memindahkan ke orang lain kemudian dilepas," urainya.
Selama ini, habitat king cobra terpantau di area perbukitan. Populasinya, lanjut Slamet, juga tidak terlalu banyak di Jogja.
"Hanya wilayah-wilayah tertentu yang selama ini diketahui secara pasti. Misalnya wilayah perbatasan Kulon Progo dan Purworejo, jadi perbukitan Menoreh. Kemudian di daerah lereng Merapi, Gunungkidul perbatasan dengan Wonogiri itu masih ditemukan," katanya.
Meski demikian, Slamet menerangkan masih ada kemungkinan jika wilayah tersebut jadi habitat king cobra. Biasanya, king cobra menyukai wilayah yang ada pohon dan juga di wilayah yang ada padang rumput.
"Lereng pegunungan misalnya hutan pinus, ada tegakan tinggi di bawahnya penuh rumput itu lebih disukai," katanya.
"Nah di wilayah yang kemarin ditemukan kebetulan posisinya dekat sungai, ada banyak pohon bambu yang juga merupakan salah satu pohon favorit untuk berlindung king cobra namun wilayahnya lebih dekat ke persawahan. Kalau dari aspek kualitas habitat, wilayah itu sangat cocok untuk wilayah habitat king cobra," lanjut dia.
Namun, dia masih belum bisa memastikan apakah king cobra tersebut merupakan bekas peliharaan atau benar-benar liar. Dia masih harus melakukan penelitian lebih lanjut.
Oleh karena itu, dia meminta agar satu king cobra yang dikabarkan masih berkeliaran di wilayah itu untuk bisa ditangkap hidup-hidup.
"Kalau ketemu langsung ularnya kita bisa melihat dari respons ular. Kalau ular wild dengan yang sudah pernah dipelihara itu tatapan matanya berbeda, respons kalau didekati juga sangat berbeda," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, warga Padukuhan Temanggal II, Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman dikejutkan dengan temuan ular kobra dengan ukuran cukup besar. Ular berbisa tersebut kemudian dibunuh oleh warga sebelum Damkar Sleman datang untuk mengevakuasi.
"Nggih, kemarin dimatikan warga pada saat kita sampai lokasi," kata Plt Kabid Damkar Sleman, Sri Madu Rakyanto, kepada wartawan, Kamis (10/10).
Madu bilang, ular yang dibunuh warga saat berkeliaran di permukiman kemungkinan besar king cobra.
"Kalau dilihat fisiknya king cobra. Namun jarang kita temui jenis tersebut," ujarnya.
Adapun laporan evakuasi king cobra itu masuk ke Damkar Sleman pada Rabu (9/10) sekitar pukul 16.36 WIB. Petugas Damkar langsung bergegas ke lokasi.
"Panjang ular itu sekitar 2,5 meter. Baru kali ini kami menemui kobra sebesar itu," ujarnya.
Meski sudah dimatikan, petugas masih mencari sarang ular. Sebab, dari keterangan pemilik rumah sempat melihat dua ekor ular.
"Menurut info pemilik rumah ada 2 ekor ular, setelah dilakukan pencarian di sekitar lokasi ular tidak dapat ditemukan," katanya.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi