Hutan Jati 3 Hektare di Kokap Kulon Progo Terbakar

Hutan Jati 3 Hektare di Kokap Kulon Progo Terbakar

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 16 Okt 2024 16:33 WIB
Tim Damkar saat melakukan pendinginan di area hutan jati Dusun Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Rabu (16/10/2024) siang.
Tim Damkar saat melakukan pendinginan di area hutan jati Dusun Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Rabu (16/10/2024) siang. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Kebakaran melanda hutan seluas sekitar tiga hektare di Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), siang tadi. Peristiwa ini diduga dipicu oleh aktivitas pembakaran sampah.

Kebakaran tersebut terjadi di area hutan jati wilayah Dusun Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Dugaannya karena ada yang bakar sampah, tapi angin yang bertiup kencang sehingga api merembet ke lahan jati yang kondisinya tertutup dedaunan kering," kata Danru Pos Nanggulan Pemadam Kebakaran Kulon Progo, Riyanto, saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (16/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Damkar saat melakukan pendinginan di area hutan jati Dusun Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Rabu (16/10/2024) siang.Tim Damkar saat melakukan pendinginan di area hutan jati Dusun Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Rabu (16/10/2024) siang. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Upaya pemadaman sempat terkendala medan yang sulit akses. Walhasil tim damkar Kulon Progo bersama warga dan kepolisian setempat memadamkan api dengan cara manual.

"Selain kencangnya tiupan angin dan minimnya sumber air, lokasi dengan medan yang cukup ekstrem menjadi kendala selama proses pemadaman," terang Riyanto.

ADVERTISEMENT

Riyanto mengatakan sebanyak tiga unit armada diterjunkan untuk melokalisir titik api dari kejauhan. Pada akhirnya, nyala api yang sempat berkobar hebat bisa didinginkan.

"Api berhasil dipadamkan setelah petugas menerjunkan tiga unit armada untuk pendinginan," jelasnya.

Atas peristiwa ini, Riyanto mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran sampah di area hutan. Pasalnya musim kemarau mengakibatkan banyak dedaunan kering yang berisiko terbakar.

"Kepada seluruh warga diimbau agar tidak melakukan aktivitas pembakaran sampah terutama di kawasan hutan, mengingat kondisi tanaman yang mengering akibat kemarau serta kencangnya tiupan angin yang dapat memicu kebakaran hutan," ucapnya.




(rih/apu)

Hide Ads