Kita perlu memahami apa itu badai matahari karena Space Weather Prediction Center dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Badan Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan badai geomagnetik G4 (Severe) yang diperkirakan terjadi pada 10-11 Oktober 2024. Badai ini disebabkan oleh coronal mass ejection (CME) atau lontaran massa korona yang meletus dari Matahari pada 8 Oktober 2024, dengan kecepatan antara 1200 hingga 1300 km/s.
Dikutip dari laman resminya, CME ini diperkirakan tiba di Bumi pada pagi atau siang hari tanggal 10 Oktober, dan dapat menimbulkan gangguan signifikan pada teknologi berbasis satelit serta jaringan listrik. Selain itu, NOAA juga mengeluarkan peringatan badai geomagnetik G1 (Minor) untuk tanggal 13 Oktober 2016.
Peringatan ini dikeluarkan setelah terdeteksinya CME yang terjadi pada 9 Oktober 2016, dan diperkirakan tiba di Bumi pada tanggal 13 Oktober. Badai ini berpotensi menyebabkan gangguan kecil pada komunikasi satelit dan jaringan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikNews, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga membenarkan hal tersebut dan menjelaskan bahwa puncak badainya mulai terjadi sejak Jumat, 11 Oktober 2024 hingga Minggu, 13 Oktober 2024.
Apa Itu Badai Matahari?
Dikutip dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), badai matahari adalah ledakan besar partikel, energi, medan magnet, dan material yang dikeluarkan oleh Matahari ke tata surya. Ledakan ini sering terjadi ketika medan magnet yang saling terjerat di permukaan Matahari menjadi sangat kusut hingga akhirnya melepaskan energi besar dalam bentuk ledakan partikel dan radiasi. Proses ini dikenal sebagai 'rekoneksi magnetik', yang menciptakan berbagai fenomena seperti suar matahari dan lontaran massa korona.
Saat badai matahari mengarah ke Bumi, dampaknya bisa dirasakan melalui gangguan besar pada medan magnet Bumi yang disebut badai geomagnetik. Meskipun badai ini tidak menyebabkan bahaya langsung bagi manusia, karena kita dilindungi oleh medan magnet dan atmosfer Bumi, dampak yang ditimbulkan dapat berupa pemadaman listrik, gangguan komunikasi, dan munculnya aurora yang indah di langit malam.
Badai matahari dapat menghasilkan tiga fenomena utama, yaitu suar matahari, badai radiasi, dan lontaran massa korona (CME). Suar matahari adalah kilatan cahaya intens di permukaan Matahari yang dapat mengganggu sinyal radio di Bumi. Sementara itu, CME adalah awan besar material yang terlontar dari Matahari dengan kecepatan jutaan mil per jam, yang dapat mempengaruhi medan magnet Bumi.
Ketika badai matahari terjadi, partikel-partikel yang terlontar dari Matahari akan melintasi ruang angkasa dengan kecepatan tinggi dan dapat mencapai Bumi dalam beberapa hari. Meskipun sebagian besar radiasi dan partikel ini tidak membahayakan kehidupan manusia, dampaknya terhadap teknologi bisa signifikan.
Dampak Badai Matahari
Masih dikutip dari NASA, badai matahari dapat menyebabkan sejumlah dampak berikut ini.
1. Gangguan Jaringan Listrik
Badai matahari yang kuat dapat menginduksi arus listrik di permukaan Bumi, yang dikenal sebagai arus geomagnetik. Arus ini bisa menyebabkan kelebihan beban pada sistem kelistrikan, mengakibatkan pemadaman listrik dalam skala besar di beberapa wilayah. Ini pernah terjadi pada tahun 1989 di Quebec, Kanada, di mana badai geomagnetik menyebabkan pemadaman selama beberapa jam.
2. Gangguan Satelit dan Sistem Navigasi
Partikel-partikel dari badai matahari dapat merusak komponen elektronik pada satelit dan mengganggu sinyal GPS. Ketika satelit terpengaruh, ini bisa mengakibatkan gangguan pada komunikasi dan sistem navigasi, yang sangat penting bagi transportasi udara, laut, dan darat.
3. Gangguan Komunikasi Radio
Suar matahari yang kuat memancarkan radiasi di berbagai spektrum, termasuk gelombang radio. Radiasi ini dapat mengganggu transmisi radio di Bumi, terutama di pita frekuensi tinggi yang digunakan untuk komunikasi penerbangan dan militer. Gangguan ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam.
4. Aurora Borealis dan Aurora Australis
Salah satu dampak paling spektakuler dari badai matahari adalah munculnya aurora di kutub utara dan selatan Bumi. Ketika partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan atmosfer Bumi, mereka menghasilkan cahaya indah yang dikenal sebagai aurora. Fenomena ini sering terlihat selama badai geomagnetik dan dapat diamati di wilayah lintang tinggi.
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu badai matahari yang terjadi pada 11-13 Oktober 2024. Semoga bermanfaat!
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM