Apa Itu Agent of Change? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Fungsinya

Apa Itu Agent of Change? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Fungsinya

Najma Alya Jasmine - detikJogja
Jumat, 11 Okt 2024 15:53 WIB
Group of Asia young creative people in smart casual wear discussing business celebrate giving five after dealing feeling happy and signing contract or agreement in office. Coworker teamwork concept.
Ilustrasi agent of change. (Foto: Freepik/tirachardz)
Jogja -

Pernahkah detikers mendengar istilah agent of change? Biasanya, istilah ini ditujukkan kepada anak muda.

Namun, apakah sebenarnya agent of change itu? Ternyata istilah tersebut bukanlah julukan semata, melainkan memiliki karakteristik dan fungsinya tersendiri. Itulah kenapa istilah ini ramai dibicarakan di masa sekarang.

Agar detikers mampu memahami lebih lanjut mengenai apa itu agent of change, simak penjelasannya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Agent of Change

Agent of change sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, agent of change berarti agen perubahan. Dikutip dari artikel Konsep dan Peranan Agen Perubahan Individu oleh Rahma Juwita dkk, agent of change adalah sebuah tim yang bekerja sama untuk mempengaruhi masyarakat atau klien lainnya baik secara internal maupun eksternal untuk melakukan suatu perubahan sesuai dengan yang diharapkan.

Karakteristik Agent of Change

Agen perubahan tentu memiliki karakter yang unik dan berbeda dari orang lain. Ada empat karakteristik agent of change, dikutip dari artikel jurnal Critical Change Agent Characteristics and Competencies for Ensuring Systemic Climate Adaptation Interventions oleh S.Meharg.

ADVERTISEMENT

1. Nilai dan keyakinan pribadi (Personal values and beliefs)

Seorang agen perubahan melihat sistem atau konteks yang lebih luas dalam pembentukan nilai-nilai yang mereka percaya. Nilai dan keyakinan ini akan mempengaruhi tujuan yang ingin dicapai oleh agen perubahan.

2. Efikasi dan penguasaan (Efficacy and Mastery)

Efikasi berarti keyakinan seseorang pada kemampuannya sendiri. Sementara penguasaan adalah cara seseorang untuk terus bertumbuh dan memperdalam kemampuan yang dimilikinya. Pada akhirnya, efikasi dapat memengaruhi orang lain (kolektif).

3. Peran, otonomi, dan jaringan (Roles, autonomy, and networks)

Setiap agen perubahan memiliki fungsi peran, otonomi, dan jaringan. Rasa otonom akan membangkitkan motivasi dan fungsi individu sebagai agen perubahan. Hal ini juga akan memperkuat keyakinan dan menghubungkan lebih banyak peran agen dengan masyarakat.

4. Kewirausahaan dan kreativitas (Entrepreneurship and creativity)

Agen perubahan memiliki kecenderungan kreatif. Mereka juga memiliki jiwa kewirausahaan. Dua sikap ini membuat agen terbuka terhadap segala kemungkinan dan pilihan.

Fungsi Agent of Change

Masih dikutip dari artikel yang disusun oleh Rahma Juwita dkk, ada empat fungsi agent of change.

1. Catalyst (Penghubung)

Agen perubahan menjadi penghubung suatu masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga yang menggerakkan suatu masyarakat untuk melakukan perubahan.

2. Solution Giver (Pemberi Solusi)

Agen perubahan juga berfungsi sebagai pemberi solusi. Biasanya, jika ada permasalahan dalam masyarakat, agent of Change akan terlibat dalam pemecahan masalah tersebut.

3. Process Helper (Pemberi pertolongan)

Agen perubahan juga menjadi orang yang memberikan pertolongan. Agent of change yang akan menjadi tokoh serta ikut membantu proses perubahan.

4. Resources Linker (Sumber-sumber)

Fungsi resources linker tidak lepas dari fungsi agent of change sebagai penghubung masyarakat. Nantinya, agen perubahan akan menghubungkan sumber daya yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang terjadi.

Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian, karakteristik, beserta fungsi agent of change. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Najma Alya Jasmine, peserta Program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads