Guru SLB Gunungkidul Diduga Aniaya Murid, Disdikpora DIY Turun Tangan

Guru SLB Gunungkidul Diduga Aniaya Murid, Disdikpora DIY Turun Tangan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 10 Okt 2024 16:57 WIB
Young Asian preteen teenager boy hugging his knee in his bedroom with smartphone, Cyber bullying in kid, depressed child mental health
Ilustrasi anak korban penganiayaan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ThitareeSarmkasat)
Gunungkidul -

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Didik Wardaya, mengaku sudah mendapat laporan terkait dugaan penganiayaan guru SLB di Gunungkidul terhadap muridnya. Didik menyatakan telah meminta agar guru tersebut untuk dibebastugaskan.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di SLB tersebut pada hari Senin (7/10). Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam dan trauma.

"Iya, betul (ada laporan) dan saat ini masih didalami," kata Didik saat dihubungi wartawan, Kamis (10/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala SLB tersebut untuk sementara waktu membebastugaskan yang bersangkutan. Semua itu dinilai untuk memastikan kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Makanya kami minta kepala sekolah untuk sementara waktu membebastugaskan yang bersangkutan, jadi tidak mengajar agar tidak menimbulkan traumatik terhadap murid," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Selain itu supaya ketika guru itu dimintai penjelasan baik di dinas maupun di tempat lain tidak mengganggu proses KBM di sekolah," lanjut Didik.

Didik juga mengungkapkan, bahwa guru tersebut berstatus PPPK.

"Yang bersangkutan itu PPPK. Sehingga nanti kita dalami, dari sisi pembinaan pegawai, pembinaan guru, itu kan ada Pergub No.62 tahun 2022 Tentang Disiplin Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY), apakah ada dilanggar terkait disiplin PPPK," ucapnya.

Sementara itu, saudara korban, Endang Suwartinah mengatakan korban merupakan penyandang disabilitas intelektual. Dia menyebut saat ini korban mengalami trauma.

"Luka pada kepala hingga pundak mengalami lebam, begitupun bagian perut. Karena itu sampai saat ini anak itu mengalami trauma dan tidak ingin sekolah," katanya melalui sambungan telepon.




(afn/ahr)

Hide Ads