- 5 Tanda Fatherless pada Anak 1. Mungkin Lebih Agresif 2. Harga Diri yang Lebih Rendah 3. Prestasi Pendidikan Lebih Rendah 4. Terkadang Punya Masalah Perilaku 5. Tampak Berusaha Lebih Keras agar Diterima
- Cara Membantu Anak yang Mengalami Fatherless dan Mengatasi Dampak Negatifnya
- 1. Memberi Perhatian 2. Memberi Dorongan tentang Kehidupan 3. Bantu Penuhi Kebutuhan Mereka
Seorang ayah punya peran penting dalam keluarga, terutama bagi anak-anaknya. Ketidakhadiran sang kepala keluarga akan membuat anak-anaknya terkena sejumlah efek negatif. Berikut ini tanda-tanda fatherless pada anak dan cara mengatasinya.
Apa itu fatherless? Dirujuk dari laman resmi Universitas Airlangga, istilah fatherless juga dikenal dengan sebutan father hunger. Pada intinya, istilah ini menjelaskan minim atau bahkan, tidak adanya peran figur ayah dalam proses pengasuhan anak, baik secara fisik maupun psikologis.
Lebih lanjut, hilangnya figur seorang ayah bisa disebabkan beberapa hal. Di antaranya adalah kematian, pola asuh otoriter atau permisif, pekerjaan jarak jauh yang merenggangkan hubungan ayah dan anak, dan perceraian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiadaan seorang ayah akan menyebabkan dampak lebih lanjut kepada anak-anaknya. Sebab, seorang ayah punya peran penting dalam mendidik anak, mulai dari pemberi fasilitas, pelindung, penasihat dalam pengambilan keputusan, sampai pendamping ibu dalam mengasuh.
Lantas, apa saja tanda anak yang fatherless? Di bawah ini pembahasan ringkasnya yang telah detikJogja himpunkan. Pastikan untuk membaca artikel ini sampai tuntas, ya, detikers!
5 Tanda Fatherless pada Anak
Diringkas dari laman Fatherless Boys Foundation, Fathers, All for Kids, Beat Anxiety, dan Birth Story Medicine, beberapa tanda anak mengalami fatherless adalah:
1. Mungkin Lebih Agresif
Hasil studi psikologis menunjukkan bahwasanya anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah cenderung bersikap agresif dan cepat marah. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan dari ayah tentang pengendalian emosi.
2. Harga Diri yang Lebih Rendah
Kondisi tumbuh kembang tanpa hadirnya seorang ayah akan membuat seorang anak punya harga diri yang lebih rendah. Pasalnya, ketiadaan dukungan ayah bisa mengakibatkan rasa tidak mampu, ragu terhadap diri sendiri, dan dengannya, berkurang harga diri.
Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya semacam sosok panutan dalam hidup. Ketiadaan sang ayah akan membuat anak tidak punya sosok teladan dalam berbagai hal, mulai dari etos kerja, adab, dan lain sebagainya.
3. Prestasi Pendidikan Lebih Rendah
Menurut hasil penelitian dari Osborne dan McLanahan (2007), anak-anak di jenjang kelas 7-12 yang tinggal dengan 1 orang tua kandung, atau pernah mengalami perceraian dari orang tuanya, akan punya nilai rata-rata yang lebih rendah dibanding rekan sebayanya. Di lain pihak, anak-anak yang tinggal dengan ayah kandung diketahui punya hasil lebih memuaskan dibanding mereka yang tidak.
Lebih lanjut, 71% anak putus sekolah diketahui tidak memiliki ayah. Hal ini besar kemungkinan punya peran menyebabkan anak-anak ini memiliki lebih banyak masalah akademik, nilai lebih buruk dalam beberapa mata pelajaran, perilaku kerap membolos sekolah, dan berhenti sekolah.
4. Terkadang Punya Masalah Perilaku
Seorang anak yang tumbuh tanpa ayah akan kesulitan untuk melakukan adaptasi sosial. Kondisi ini bisa terjadi kemungkinan karena tiadanya figur teladan yang dapat memberikan contoh langsung.
Faktanya, banyak anak fatherless yang punya kepribadian sombong dan suka mengintimidasi. Alasannya? Mereka mengembangkan sikap demikian sebagai upaya untuk menutupi rasa takut, benci, cemas, maupun ketidakbahagiaan.
5. Tampak Berusaha Lebih Keras agar Diterima
Hilangnya sosok ayah dalam kehidupan anak fatherless akan membuatnya berusaha lebih keras agar diterima masyarakat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika anak-anak ini mengorbankan kebutuhannya sendiri demi orang lain. Hal ini dilakukan, tak lain tak bukan agar ia dihargai, dibutuhkan, dan diterima.
Kurangnya perhatian dari sang ayah juga bisa membuat anak fatherless berpakaian atau bertindak sedemikian rupa untuk menarik perhatian. Tak hanya itu, mereka juga sering kali berusaha keras untuk berprestasi dalam rangka membuktikan nilai atau 'value'-nya terhadap orang lain.
Cara Membantu Anak yang Mengalami Fatherless dan Mengatasi Dampak Negatifnya
Diringkas dari Life Song, ada lima hal yang bisa detikers lakukan untuk membantu anak-anak yang mengalami fatherless. Berikut ini pembahasan ringkasnya:
1. Memberi Perhatian
Sebagai anak yang tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah sejak kecil, detikers bisa coba membantu dengan memberi perhatian lebih. Perhatian yang diberikan pun bisa dalam berbagai macam bentuknya, seperti mengajak makan bersama, menanyakan kabar, dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
2. Memberi Dorongan tentang Kehidupan
Kamu bisa membantu anak-anak fatherless dengan memberi pujian tatkala mereka melakukan hal-hal baik. Di sisi lain, tatkala anak-anak ini berbuat kesalahan, beri pengertian dan pemahaman dengan cara lembut. Pada intinya, berilah motivasi pada mereka untuk terus menjalani hidup ini dengan penuh semangat.
3. Bantu Penuhi Kebutuhan Mereka
Ketiadaan ayah besar kemungkinan menyebabkan seorang anak fatherless hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, cobalah bantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kamu bisa melakukan banyak hal untuk membantu anak-anak ini, seperti membuka donasi pakaian, menyediakan alat belajar, dan lain sebagainya.
Adapun untuk mengatasi dampak negatif akibat fatherless yang mendera sang anak, berikut ini beberapa tipsnya sebagaimana disadur dari laman resmi Universitas Indonesia:
- Memberikan dukungan emosional yang konsisten.
- Hadirkan panutan/sosok teladan lain di sekitarnya.
- Dorong anak fatherless untuk mengikuti organisasi atau klub.
- Beri sesi konsultasi dengan ahli psikologis untuk mengatasi dampak yang berkaitan dengan mental.
Demikian pembahasan ringkas mengenai tanda-tanda anak fatherless dan cara membantu mereka. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat, ya, detikers!
(par/par)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu