Perampokan Mako Damkar Sleman, 5 Orang Masih Buron

Sleman -

Polisi menangkap tujuh orang pelaku perampokan petugas Damkar Sleman pada Jumat (13/9) lalu. Dirrekrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengungkapkan pihaknya masih memburu lima orang terduga pelaku lainnya.

Adapun tujuh pelaku semuanya laki-laki yakni inisial PUR (30) warga Berbah, NUG (28) warga Moyudan, DD (31) warga Godean, BGS (26) warga Piyungan. Selanjutnya, HS (28), RH (28), dan OF (36) ketiganya warga Berbah.

"Dari para pelaku tersebut didapat informasi bahwa pelaku seluruhnya berjumlah 12 orang, sehingga masih ada 5 orang yang kami kejar, kami buru," kata Endri kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endri mengungkap dari pelaku yang ditangkap, tiga orang merupakan sesama petugas Damkar Sleman.

"Dari data, dari informasi yang kami terima, tadi ada tujuh pelaku, tiga orang pelaku ini pegawai Damkar (Sleman)," kata dia.

Berdasarkan keterangan para pelaku, terungkap motif di balik peristiwa tersebut didasari sakit hati.

"Hasil penyelidikan kami sementara dari interogasi yang ada adalah motifnya dari para pelaku ini sakit hati terhadap korban," ucap dia.

Dari penangkapan ketujuh pelaku itu polisi menyita satu buah celurit dan air soft gun yang digunakan oleh para pelaku.

Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan petugas Damkar Sleman inisial T (45) terjadi Jumat (13/9) pagi. Saat itu korban tengah bertugas jaga. Modus para pelaku yang diduga berjumlah enam orang dengan membuat laporan palsu ke kantor Damkar Godean.

Dalam laporan itu para pelaku mengabarkan jika ada ular masuk ke rumah warga di Kalurahan Sidoagung, Minggir sekitar pukul 04.20 WIB.

Tiga orang petugas piket langsung meluncur ke lokasi laporan guna melakukan proses evakuasi ular. Sementara T tetap tinggal di Kantor untuk bersiaga.

"Saat tiga petugas pergi, tiba-tiba datang enam orang tak dikenal ke kantor Damkar Godean. Seorang pelaku mengacungkan celurit kepada korban untuk meminta barang berharga yang dimiliki," katanya.

Setelah berhasil merampas harta berharga, T lalu dimasukkan ke kamar. Setelah kawanan perampok ini pergi, korban langsung meminta pertolongan.

"Ternyata laporan ular masuk rumah juga fiktif. Saat petugas mendatangi lokasi tidak ada apa-apa," ujarnya.