Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara 'Multaqo Presiden dan Ulama Muda' di Ponpes Ora Aji besutan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Acara ini merupakan rangkaian Harlah ke-12 Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman.
Adapun acara tersebut tertutup untuk masyarakat umum maupun media. Tak kurang dari 30 menit acara tersebut berlangsung.
Jokowi pun seusai acara hanya sebentar turun dari mobil dan menyapa masyarakat. Dia langsung melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah untuk kunjungan kerja selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai acara, pengasuh Ponpes Ora Aji, Gus Miftah, mengatakan multaqo tersebut dihadiri oleh 50 kyai muda se-Jawa.
"Tadi kita multaqo bersama kiai muda se-Jawa pilihan 50 orang dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah," kata Gus Miftah kepada wartawan, Kamis (19/9/2024).
Dalam pertemuan itu, Gus Miftah diminta untuk memberikan sambutan. Di depan Jokowi dia menyampaikan meski ada kekurangan dalam memimpin, namun beberapa kebijakan Presiden berdampak langsung untuk kemajuan pesantren.
"Terlepas tidak ada gading yang tidak retak, tapi bagi kami banyak kebijakan Presiden yang terkait dengan pesantren itu sangat dirasakan dampaknya oleh insan pesantren," ucapnya.
"Tapi ya kembali beliau menjawab dengan sangat santun sederhana, 'saya itu bukan siapa-siapa' kata beliau, 'banyak yang lebih pinter daripada saya'. Alhamdulillah kemudian beliau menyampaikan bisa memberikan sumbangsihnya untuk bangsa ini," imbuhnya.
Kunjungan Jokowi di sela agenda kunker ke Jateng ini, lanjut Gus Miftah, sudah direncanakan jauh-jauh hari. Kala itu Gus Miftah mengisi acara di Istana Kepresidenan saat Ramadan. Di situ lah Jokowi menyampaikan niatnya berkunjung.
"Saya matur (bilang) Pak kalau rawuhnya (kedatangannya) pas harlah gimana, dan alhamdulillah beliau pas ada agenda. Jadi gayung bersambut harlah beliau pas berkenan untuk hadir di Ora Aji," pungkas dia.
(apl/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas