8 Tips Merawat Burung agar Tetap Sehat dan Berkicau dengan Merdu

8 Tips Merawat Burung agar Tetap Sehat dan Berkicau dengan Merdu

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 19 Sep 2024 10:29 WIB
Potret burung lovebird
Ilustrasi burung sehat. (Foto: Pexels/Jonathan Borba)
Jogja -

Burung adalah salah satu hewan peliharaan populer di Indonesia. Kebanyakan orang memilih hewan satu ini karena suara merdunya. Nah, agar burung sehat dan kicauannya indah, perawatan yang benar harus dilakukan.

Dikutip dari buku Pintar Merawat dan Melatih Burung Kicauan oleh Anang Dewanto dan Maloedyn Sitanggang, Indonesia memiliki 1.531 jenis burung. Sebagian di antaranya merupakan tipe burung kicau alias song bird, seperti misalnya murai batu dan branjangan.

Memelihara burung secara umum perlu ketelatenan yang tinggi, lebih-lebih jika burung tersebut tergolong song bird. Perawatan yang perlu diperhatikan pun tidak hanya melulu soal latihan kicau atau makanan, tetapi juga sejumlah faktor lainnya.

Nah, bagi detikers yang sedang membutuhkan informasi seputar tips merawat burung, berikut ini detikJogja siapkan pembahasan lengkapnya. Simak sampai tuntas agar tidak ada yang terlewat, ya!

Tips Lengkap Merawat Burung Peliharaan

1. Persiapkan Kandang yang Tepat

Jenis dan ukuran burung yang berbeda memerlukan tipe kandang yang berlainan pula. Oleh karena itu, detikers sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan atau pakar burung sebelum membeli kandang.

Di samping itu, pastikan kandang burung yang digunakan memiliki kualitas bagus. Sebisa mungkin, pilih tipe kandang yang nantinya memudahkan sang pemilik untuk membersihkan kotoran burung atau sisa-sisa makanannya.

Berbagai perlengkapan yang menunjang kebutuhan sehari-hari burung juga perlu dipersiapkan. Sebut saja wadah makan, tempat minum, dan tempat bertengger. Hal ini akan menunjang kualitas hidup si burung sehingga tetap sehat dan bahagia.

2. Beri Makanan yang Sesuai

Hewan berbulu ini punya beragam jenis makanan yang berbeda tergantung spesiesnya. Oleh karena itu, lagi-lagi, detikers harus mempelajari makanan si burung sebelum memutuskan memelihara. Jangan sampai, ketika detikers membeli burung kenari, makanan yang disajikan adalah tikus putih!

Di antara makanan populer untuk burung, sebagaimana dikutip dari Gardeners World, adalah biji-bijian, kacang tanah, cacing, buah-buahan, serangga, dan ulat hongkong. Perlu dicatat bahwasanya pemberian pakan burung tidak boleh berlebihan atau terlalu sedikit. Pastikan juga makanan yang tersaji berada dalam kondisi segar.

3. Bersihkan Kandang secara Berkala

Membersihkan kandang dengan rutin akan mengurangi risiko burung terserang penyakit atau racun. Dikutip dari VCA Animal Hospitals, seluruh bagian kandang setidaknya harus dibersihkan sekali seminggu.

Adapun untuk tempat makan dan minuman burung, detikers sebaiknya membersihkannya setiap hari. Untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan sabun disinfektan dan air panas. Perlu diingat, bahwasanya, usai menggunakan sabun disinfektan, wajib hukumnya untuk membilas dengan air bersih.

Selain itu, kayu, anyaman, maupun bambu yang ada dalam kandang burung (seperti tempat bertengger) adalah material berpori sehingga tidak mungkin dibersihkan secara menyeluruh. Oleh karena itu, benda-benda ini sebaiknya diganti tiap 6-12 bulan.

4. Mandikan Burung secara Teratur

Menurut penjelasan dari laman New Plymouth District Vet Group, burung harus dimandikan secara teratur. Adapun mengenai frekuensinya, berbeda untuk setiap jenis burung. Beberapa senang dimandikan setiap hari, sedangkan yang lainnya jarang-jarang.

Cara memandikan burung pun terbilang mudah. Kamu cukup menyediakan air hangat dalam wadah. Setelah itu, burung akan membersihkan dirinya sendiri secara mandiri. Berbicara tentang waktu memandikan burung, paling disarankan adalah pagi hari. Sebab, dengan begitu, burung punya banyak waktu untuk mengeringkan bulunya.

5. Waspadai Penyakit Burung

Sama seperti manusia, burung juga bisa terjangkit beberapa tipe penyakit. Dilihat dari Wag Walking, tanda-tanda burung berpenyakit ada banyak, seperti:

  • Perubahan kotoran
  • Bulu mengembang atau berantakan
  • Mogok makan
  • Perubahan kebiasaan minum
  • Lemah atau lesu
  • Menunduk di tempat bertengger
  • Sulit bernapas
  • Muntah
  • Penurunan atau penambahan berat badan

Jika detikers melihat burung kesayangan mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter hewan terdekat. Di antara penyakit burung yang umum menyerang adalah infeksi jamur dan wajah bersisik.

6. Berikan Burung Waktu Berjemur yang Cukup

Disadur dari Best Friends Animal Society, burung membutuhkan sinar matahari alami untuk memproduksi vitamin D, menyeimbangkan hormon, dan menjaga kesehatan organ, kulit, dan bulu. Oleh karena itu, burung peliharaan membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup.

Burung peliharaan setidaknya membutuhkan sinar matahari langsung minimal 30 menit per minggu agar bisa memproduksi vitamin D secara memadai. Namun, semakin lama waktu penjemuran, akan semakin baik.

7. Sisihkan Waktu Bermain dengan Burung

Hidup di sangkar tertutup, terutama untuk burung bertipe sosial, akan membuatnya mudah stres atau depresi. Untuk mencegahnya, detikers bisa mengajak burung bermain selama beberapa saat. Hal ini akan membantunya hidup lebih sehat dan bebas stres.

Selain bermain secara langsung, detikers juga bisa menyediakan permainan atau semacam stimulasi lainnya untuk membuat burung tidak bosan. Salah satu caranya, sebagaimana dijelaskan dalam laman PetMD, adalah memutar TV atau radio.

Di antara tanda-tanda umum burung stres adalah:

  • Mencabuti bulu sendiri
  • Menggigit dengan agresif
  • Menggigit diri sendiri
  • Berkurangnya nafsu makan
  • Bersuara keras tanpa henti untuk beberapa tipe burung tertentu

8. Latih Suara Burung dengan Metode Master

Dalam dunia burung kicau, kegiatan melatih suara burung disebut memaster. Pada intinya, memaster adalah cara melatih burung untuk menirukan lagu atau suara masternya sehingga kualitas suara burung yang dilatih bisa meningkat.

Namun, metode master ini tidak serta-merta efektif untuk semua jenis burung. Beberapa bahkan sangat sulit atau tidak bisa menirukan suara masternya sama sekali. Adapun di antara burung yang mudah menirukan suara master adalah murai batu, cucak hijau, dan branjangan.

Untuk memaster burung kicau, terdapat dua cara, yakni dengan burung master dan perangkat elektronik. Misalnya, untuk melatih burung kenari, biasanya, burung master yang digunakan adalah blackthroat karena punya irama dan suara yang mirip.

Cara kedua, memaster dengan perangkat elektronik, dianggap sebagai yang paling efektif dan hemat biaya. Caranya pun terbilang mudah. Kamu cukup merekam suara burung master untuk kemudian memperdengarkan rekaman tersebut kepada burung yang ingin dilatih selama durasi tertentu.

Nah, itulah delapan tips merawat burung peliharaan agar senantiasa sehat dan bisa berkicau dengan merdu. Semoga penjelasannya bermanfaat, ya!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads