Renungan Harian Katolik Selasa 17 September 2024 dan Bacaannya: Belas Kasih

Renungan Harian Katolik Selasa 17 September 2024 dan Bacaannya: Belas Kasih

Santo - detikJogja
Selasa, 17 Sep 2024 04:00 WIB
Ilustrasi saling menolong
Ilustrasi renungan Katolik hari ini. (Foto: Unsplash/Toa Heftiba)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 17 September 2024 merupakan pesta fakultatif Robertus Bellarminus; dengan orang kudus Santo Robertus Bellarminus, Uskup dan Pujangga Gereja; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang keselamatan, mari simak renungan harian Katolik Selasa 17 September 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh Agus Kani CS, Pastor Kapelan Komunitas Katolik Bahasa Portugis di Frankfurt, Jerman. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.

Renungan Harian Katolik Hari Ini 17 September 2024

Bacaan Hari Ini

1Kor 12:12-14.27-31a;

  • 1Kor 12:12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
  • 1Kor 12:13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
  • 1Kor 12:14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
  • 1Kor 12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
  • 1Kor 12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
  • 1Kor 12:29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
  • 1Kor 12:30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
  • 1Kor 12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

Mzm 100:2.3.4.5;

  • Mzm 100:2 Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
  • Mzm 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
  • Mzm 100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
  • Mzm 100:5 Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Luk 7:11-17

  • Luk 7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
  • Luk 7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
  • Luk 7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
  • Luk 7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
  • Luk 7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
  • Luk 7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
  • Luk 7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

BcO Est 4:1-16

  • Est 4:1 Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.
  • Est 4:2 Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.
  • Est 4:3 Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.
  • Est 4:4 Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.
  • Est 4:5 Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.
  • Est 4:6 Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,
  • Est 4:7 dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.
  • Est 4:8 Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.
  • Est 4:9 Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester.
  • Est 4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
  • Est 4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
  • Est 4:12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai,
  • Est 4:13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
  • Est 4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
  • Est 4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
  • Est 4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

Renungan Hari Ini

Ada banyak peristiwa dalam Injil yang mencatat tentang hati Yesus yang tergerak oleh belas kasihan. Bacaan Injil hari ini berkisah tentang perjumpaan Yesus dengan seorang janda di Nain. Dikisahkan, ketika tiba di pintu gerbang kota, Yesus berpapasan dengan rombongan orang yang mengusung jenazah.

Yang meninggal adalah anak tunggal seorang janda. Melihat hal itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan. Ia menghibur si janda dan menghidupkan kembali anaknya yang telah mati tersebut.

Mengapa hati Yesus begitu tergerak oleh belas kasihan dalam peristiwa ini? Siapa pun yang pernah mengalami kematian orang yang dicintai pasti tahu betapa hancur hati janda itu.

Kematian putranya membuat si janda kehilangan segala-galanya, sebab anak itu adalah satu-satunya sandaran kehidupan bagi dirinya. Belas kasihan Yesus adalah tanda kelembutan Tuhan terhadapnya. Tuhan sesungguhnya berbelaskasihan kepada semua orang tanpa tebang pilih.

Semangat belas kasihan mendorong kita untuk menjumpai mereka yang sakit, berbagi dengan mereka yang menderita, serta berbelarasa kepada mereka yang kesepian, menangis, dan berduka. Kita dituntut untuk solider kepada mereka yang lemah, rentan, dan tak berdaya.

Belas kasihan bukanlah sikap menjaga jarak atau mengulurkan tangan dari tempat yang tinggi kepada mereka yang kurang beruntung di bawah. Sebaliknya, semangat belas kasihan menuntut kita untuk meninggalkan zona nyaman dan pergi menjumpai orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kasih kita.

Berbelaskasihan bukan sekadar perasaan hati. Semangat ini sejatinya menuntun seseorang untuk bertindak. Kita dikelilingi oleh orang-orang yang sangat membutuhkan uluran kasih. Mereka ada di jalanan, di bawah kolong jembatan, di daerah kumuh, juga di barak-barak pengungsian.

Sebagaimana sentuhan kasih Yesus mampu memulihkan kehidupan anak tunggal seorang janda di Nain, sentuhan kasih kita, sekecil apa pun ia, akan mampu membawa sukacita dan kedamaian bagi sesama yang membutuhkannya. Mari kita saling berbelaskasihan.

Doa Penutup

Ya Tuhan, kuatkanlah kiranya iman kami kepadaMu dan sempurnakanlah madah pujian kami, supaya kami dapat menghasilkan buah surgawi.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Selasa 17 September 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads