Aktivitas kegempaan di wilayah perairan laut selatan Kabupaten Gunungkidul dalam sehari ini terbilang aktif. BMKG DIY mencatat ada 296 gempa dengan skala terkecil magnitudo 2.
Koordinator Tim Observasi Stasiun Geofisika BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Budiarta menuturkan aktivitas kegempaan ini merupakan rangkaian Gempa Gunungkidul pada Senin, 26 Agustus 2024.
"Ya berdasarkan lokasinya masih merupakan rangkaian dari gempa Agustus kemarin," jelas Budiarta saat dihubungi via sambungan telepon, Jumat (13/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiarta menuturkan seismometer Stasiun Geofisika BMKG DIY di Gamping, Sleman, mencatat seluruh aktivitas kegempaan tersebut. Tercatat hingga saat ini sudah terjadi 296 aktivitas kegempaan di sekitar episentrum Gempa Gunungkidul.
Dia menyebut aktivitas gempa ini berpotensi meningkat seiring waktu. Meski begitu, tidak terasa getaran gempa di kawasan permukiman warga.
"Sampai jam 18.17 WIB tadi tercatat sudah sebanyak 296 gempa susulan di seismometer kami. Masih bertambah kalau sampai saat ini, tapi memang tidak terasa getaran gempanya," katanya.
Budiarta menyebut aktivitas kegempaan ini masih kategori wajar. Dia menerangkan titik episentrum gempa Gunungkidul berada pada titik aktivitas tektonik lempeng bumi, sehingga marak terjadi subduksi lempeng tektonik antara lempeng benua Indo-Australia dengan lempeng benua Eurasia.
Di sisi lain, kawasan episentrum itu juga merupakan kawasan megathrust sehingga masih ada potensi pelepasan energi kegempaan. Kawasan megathrust sendiri membentang dari sisi barat Pulau Sumatera hingga kawasan Maluku.
"Gempa ini adalah pelepasan energi, di mana pada saat gempa utama energi belum dilepaskan seluruhnya, sehingga menyisakan energi yang mampu meng-trigger gempa-gempa susulan yang relatif lebih kecil dari gempa utama," ujarnya.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM