Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Jumat 13 September 2024 merupakan perayaan wajib Santo Yohanes Krisostomus; dengan orang kudus Santo Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang berhati-hati, mari simak renungan harian Katolik Jumat 13 September 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh M. Oktaviani FSGM dari Komunitas St. Yusuf, Pringsewu, Lampung. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 September 2024
Bacaan Hari Ini
1Kor 9:16-19.22b-27;
- 1Kor 9:16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
- 1Kor 9:17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
- 1Kor 9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
- 1Kor 9:19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
- 1Kor 9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
- 1Kor 9:23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
- 1Kor 9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
- 1Kor 9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
- 1Kor 9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
- 1Kor 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Mzm 84:3.4.5-6.12;
- Mzm 84:3 (84-4) Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
- Mzm 84:4 (84-5) Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela
- Mzm 84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
- Mzm 84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
- Mzm 84:12 (84-13) Ya Tuhan semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!
Luk 6:39-42;
- Luk 6:39 Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
- Luk 6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
- Luk 6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
- Luk 6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
BcO 2Ptr 3:11-18
- 2Ptr 3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.
- 2Ptr 3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
- 2Ptr 3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
- 2Ptr 3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
- 2Ptr 3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
- 2Ptr 3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
- 2Ptr 3:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.
- 2Ptr 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Renungan Hari Ini
Yesus kali ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati, introspeksi, dan kehati-hatian dalam menghakimi orang lain. Melalui perumpamaan tentang orang buta yang menuntun orang buta, serta ilustrasi tentang balok dan selumbar di mata, Yesus mengungkapkan beberapa prinsip penting bagi kehidupan kita sebagai pengikut-Nya.
Jangan menjadi pemimpin yang buta. "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?" Dengan pertanyaan ini, Yesus mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menuntun orang lain.
Jika kita sendiri tidak memiliki pandangan yang jelas tentang kebenaran, bagaimana kita dapat memimpin orang lain ke jalan yang benar? Perumpamaan ini mendorong kita untuk terus memperdalam hubungan kita dengan Tuhan, agar kita memiliki kebijaksanaan dan pengertian yang sejati.
Sebagai pemimpin atau pembimbing, entah itu di rumah, gereja, atau masyarakat, kita harus selalu sadar akan kelemahan kita sendiri dan berusaha untuk tumbuh dalam pengenalan akan Tuhan sebelum mencoba membimbing orang lain.
Fokus pada diri sendiri sebelum menghakimi orang lain. "Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?"
Ini adalah peringatan keras untuk tidak terburu-buru menghakimi orang lain ketika kita sendiri masih memiliki banyak kelemahan. Kecenderungan manusia adalah melihat kesalahan orang lain dengan jelas, tetapi mengabaikan dosa atau kelemahan diri sendiri.
Yesus menekankan pentingnya introspeksi sebelum kita mencoba membantu orang lain. Ini bukan berarti kita tidak boleh menegur atau membantu sesama dalam kebenaran. Kita harus melakukannya dengan kerendahan hati dan kesadaran akan dosa kita sendiri.
Rendah hati dalam membantu orang lain. Ketika Yesus berbicara tentang mengeluarkan balok dari mata kita sebelum mencoba mengeluarkan selumbar dari mata orang lain, Dia mengajarkan kita tentang kerendahan hati dalam menolong orang lain.
Sebelum dapat membantu orang lain, kita perlu memastikan bahwa kita sendiri berada di jalan yang benar. Ini menuntut kita untuk bersikap rendah hati, mengakui kelemahan kita, dan berusaha untuk hidup dalam kebenaran.
Membantu orang lain dengan cara yang benar dimulai dengan sikap hati yang penuh kasih dan pengertian. Ketika kita menyadari bahwa kita sendiri juga membutuhkan anugerah dan pengampunan Tuhan, kita akan lebih siap untuk membantu sesama dengan belas kasihan dan kebaikan, bukan dengan sikap menghakimi.
Bacaan Injil hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati, introspeksi, dan kehati-hatian dalam menghakimi. Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk selalu mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum berusaha memperbaiki orang lain.
Dengan demikian, kita dapat menjadi pemimpin dan pembimbing yang sejati, yang membawa orang lain kepada kebenaran dengan kasih dan kebijaksanaan. Mari kita berdoa agar Tuhan memberi kita kerendahan hati, mata yang terbuka untuk melihat kebenaran, serta keberanian untuk memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu.
Dengan sikap ini, kita dapat menjadi berkat bagi orang lain, membantu mereka untuk berjalan dalam terang Kristus dengan penuh kasih dan tanpa penghakiman.
Doa Penutup
Allah, keteguhan umatMu, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskupMu santo Yohanes Krisostomus dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahannya.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Jumat 13 September 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu