Tawuran Maut Pelajar di Seyegan Sleman, Ini Hasil Olah TKP Polisi

Tawuran Maut Pelajar di Seyegan Sleman, Ini Hasil Olah TKP Polisi

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 09 Sep 2024 17:38 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Ilustrasi korban tewas diduga tawuran pelajar di Seyegan Sleman. Foto: Getty Images/D-Keine
Sleman -

Kapolresta Sleman, Kombes Yuswanto Ardi, mengungkap hasil olah TKP peristiwa dugaan tawuran yang memicu kecelakaan hingga mengakibatkan korban jiwa di Kapanewon Seyegan, Minggu (8/9) lalu. Dalam peristiwa itu satu orang insial ALF meninggal dunia.

Ardi mengungkapkan dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, polisi belum menemukan adanya tawuran dan korban meninggal murni karena kecelakaan.

"Jadi kemarin itu meninggal bukan karena tawuran, meninggal itu karena kecelakaan lalu lintas. Saat ini ditangani oleh satuan lalu lintas Polresta Sleman. Nah untuk tawurannya sendiri belum jelas," kata Ardi saat dihubungi wartawan, Senin (9/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ardi bilang, berdasarkan hasil olah TKP, korban bersama kelompoknya berjalan beriringan. Namun, dalam perjalanannya, ada salah satu motor yang oleng dan terjatuh.

"Karena mereka itu yang pasti yang fakta di lapangan yang ada itu mereka berjalan beriringan tiga motor mengejar sesuatu. Kita nggak ngerti dia ngejar apa. Tiba-tiba salah satu motor oleng, terjatuh, nah itu hasil olah TKP tuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut korban ALF tewas usai terjatuh dan ditabrak oleh kendaraan lain. Saat ini, pengendara yang menabrak korban juga telah dimintai keterangan sebagai saksi.

"Ini kan semuanya pada enggak jelas, hasil olah TKP seperti itu, jatuh disikat sama kendaraan yang lain dari arah berlawanan. Nah meninggal, itu kalau fakta yang sudah terbukti seperti itu," ungkapnya.

"Murni kecelakaan lalu lintas. Karena ini saya perintahkan untuk ditangani oleh laka lantas kemarin udah olah TKP," imbuh dia.

Di sisi lain, polisi masih mendalami terkait informasi adanya tawuran. Sebab, dari keterangan teman korban, mereka hanya mengejar kelompok lain.

"Dugaan tawuran nanti akan kita dalami dari teman-teman si korban yang meninggal dunia ini, kamu sebenarnya ngejar siapa, apa maksudnya ngejar, kan gitu," pungkas dia.

Sebelumnya, tawuran geng pelajar di Sleman memakan korban jiwa. Satu korban tewas karena kecelakaan lalu lintas saat terlibat aksi kejar-kejaran naik sepeda motor.

Peristiwa maut itu terjadi Minggu (8/9) dini hari. Korban tewas inisial ALF (15). Korban ALF terjatuh dari motornya hingga menyebabkan pelajar tersebut mengalami luka kritis.

Kepolisian masih mendalami kronologi dari keterangan para saksi. Terutama untuk detail kecelakaan yang menyebabkan ALF jatuh dari motor.

"Tidak ada unsur spontanitas. Peristiwa ini antarkelompok pelajar. Mereka saling kejar-kejaran dan akhirnya kecelakaan lalu lintas," ujar Ardi.

Untuk saat ini, penyidikan dilakukan oleh Polsek Seyegan dan mendapatkan dukungan dari Polresta Sleman.

Kabar peristiwa itu sebelumnya beredar di media sosial dengan narasi seorang pelajar menjadi korban aksi kejahatan jalanan atau klitih hingga akhirnya meninggal dunia. Postingan yang tak disertai lokasi dan waktu kejadian tersebut kini telah dihapus.

Kombes Ardi menegaskan peristiwa itu bukanlah klitih seperti narasi yang beredar. "Iya, betul. Saya koreksi bukan klitih tetapi perkelahian antarpelajar," pungkasnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads