Di pasaran, kita dapat menemukan berbagai jenis deodoran. Ada versi cair dengan kemasan roll on, krim, hingga deodoran semprot atau spray. Namun, beredar kabar bahwa deodoran spray tidak baik untuk dihirup. Apakah ini mitos atau fakta?
Dikutip dari Medical News Today, deodoran adalah produk yang digunakan untuk menghilangkan atau menutupi bau badan. Menurut Food and Drug Administration (FDA), deodoran diklasifikasikan sebagai kosmetik, yang berarti fungsinya adalah untuk membersihkan atau mempercantik.
Simak fakta selengkapnya mengenai deodoran spray yang dirangkum dari laman Penn Medicine, CNN Health, Proverb, dan The Indian Express berikut ini!
Benarkah Deodoran Spray Tidak Baik untuk Dihirup?
Deodoran spray sering digunakan untuk menjaga kesegaran tubuh, tetapi bisa berpotensi berbahaya bagi kesehatan, terutama jika digunakan secara berlebihan. Deodoran aerosol mengandung berbagai bahan kimia yang mungkin berisiko bagi sistem pernapasan. Bahan-bahan ini termasuk gas propylene dan aluminium, yang dapat mengiritasi saluran pernapasan jika terhirup dalam jumlah besar atau dalam waktu lama.
Kejadian tragis yang menunjukkan bahaya potensial dari inhalasi deodoran pernah terjadi pada tahun 2023. Seorang gadis berusia 14 tahun di Inggris meninggal setelah menghirup aerosol deodoran secara berlebihan, yang menyebabkan serangan jantung. Dari kasus ini, kita belajar bahwa meskipun penggunaan deodoran yang wajar biasanya aman, paparan berlebihan dapat mengakibatkan dampak serius pada kesehatan.
Kematian karena menghirup deodoran spray berlebihan juga menimpa pria berumur 19 tahun di Inggris pada tahun 2018. Ia menghirup deodoran spray hingga mabuk dan tewas.
Dokter menyebutkan bahwa penggunaan deodoran dalam batas normal umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun, jika digunakan terlalu sering atau dalam ruang tertutup, deodoran dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi tenggorokan, dan masalah pencernaan. Untuk orang dengan kondisi tertentu seperti asma, aroma dan bahan kimia dari deodoran dapat memicu serangan asma yang berpotensi berbahaya.
Secara umum, meskipun deodoran memberikan manfaat dalam hal kebersihan dan kesegaran, penting untuk menggunakannya dengan bijaksana dan dalam jumlah yang tepat. Paparan berlebihan terhadap aerosol, terutama dalam ruangan yang kurang ventilasi, harus dihindari untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan.
Apakah Lebih Baik Menggunakan Deodoran Cair?
Dirangkum dari laman Howstuffworks, menggunakan deodoran cair seperti jenis roll on dapat menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan deodoran spray, terutama ketika mempertimbangkan dampak kesehatan dari aerosol.
Deodoran spray mengandung propelan seperti klorofluorokarbon (CFC) yang dapat merusak lapisan ozon, meskipun penggunaannya telah dilarang sejak 1994. Saat ini, propelan alternatif yang lebih aman digunakan, tetapi masalah kesehatan dari inhalasi aerosol tetap ada.
Ketika menggunakan deodoran spray, kita mungkin menghirup partikel aerosol yang bisa menyebabkan iritasi pernapasan. Selain itu, banyak orang merasa tidak nyaman saat menghirup semprotan yang mungkin menambah risiko masalah pernapasan jika digunakan dalam ruangan tertutup. Berbeda dengan deodoran spray, deodoran cair atau stik cenderung lebih mudah digunakan dan tidak menyebabkan penyebaran partikel di udara.
Pada dasarnya, semua jenis deodoran memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi deodoran cair bisa menjadi pilihan yang lebih aman bagi kesehatan pernapasan. Ini sangat penting bagi detikers yang sensitif terhadap bahan kimia atau memiliki masalah pernapasan.
Demikian penjelasan lengkap mengenai deodoran spray yang berbahaya bagi pernapasan jika digunakan secara berlebih. Semoga bermanfaat!
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja