Ketum PSI, Kaesang Pangarep, ramai disebut netizen 'menghilang' usai polemik dugaan gratifikasi jet pribadi. Kakak iparnya, Bobby Nasution, pun menepis Kaesang menghilang.
"Kabur? Mana ada kabur, nggak nggak," ucap Bobby Nasution di DPRD Medan, dikutip dari detikSumut, Rabu (4/9/2024).
Wali Kota Medan itu juga mempertanyakan rencana KPK yang hendak meminta klarifikasi Kaesang terkait dugaan gratifikasi. Menurutnya, Kaesang bukan pejabat publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Emang Kaesang pejabat publik? Setahu saya Kaesang bukan pejabat publik ya," ujar suami Kahiyang Ayu ini.
Sementara itu, dikutip dari detikNews, kabar Kaesang menghilang ini ramai dibicarakan netizen usai KPK berniat meminta klarifikasi terkait dugaan gratifikasi pesawat jet. Akun media sosial Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, terakhir membuat unggahan pada 17 Agustus silam.
Netizen pun mengaitkan 'menghilangnya' Kaesang itu ke KPK. Seperti apa respons KPK?
"Untuk mengetahui keberadaan seseorang itu tentunya secara undang-undang apabila kita mau tahu posisi segala macam kan harus ada dasar ya. Menggunakan alat-alat teknologi itu harus ada dasar. Dalam hal ini mungkin surat perintah penyelidikan atau penyidikan dan sampai dengan saat ini belum ada," kata Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (3/9).
KPK juga telah menerima laporan dugaan korupsi yang dilakukan Kaesang terkait penggunaan fasilitas jet pribadi itu. Laporan itu pun masih ditelaah. Selain laporan dugaan korupsi, KPK lewat Direktorat Gratifikasi berencana mengirimkan surat undangan klarifikasi ke Kaesang.
Tessa mengatakan di tengah isu Kaesang 'menghilang' tersebut, KPK dipastikan tidak akan menemui kesulitan dalam mengirimkan surat undangan kepada Kaesang. KPK, kata Tessa, akan menggunakan data Dukcapil milik Kaesang.
"Jadi kalau yang ditanyakan posisi yang bersangkutan untuk mengirimkan surat undangan, tadi saya sudah jawab bahwa kita juga bisa menggunakan dukcapil, melalui data kartu tanda penduduk untuk mengirimkan surat," katanya.
"Jadi saya pikir itu sudah lebih dari cukup lah kalau memang surat tersebut nanti akan dikirimkan," sambung Tessa.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan