Benarkah Munculnya Ikan Kiamat Jadi Pertanda Bencana Alam? Begini Faktanya

Benarkah Munculnya Ikan Kiamat Jadi Pertanda Bencana Alam? Begini Faktanya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 02 Sep 2024 16:44 WIB
oarfish
Ilustrasi Oarfish yang kemunculannya dianggap sebagai pertanda gempa bumi. Foto: istimewa
Jogja -

Kemunculan 'ikan kiamat' kerap dikaitkan dengan akan munculnya bencana alam. Apakah benar ikan satu ini bisa memprediksi datangnya bencana? Simak penjelasan hasil penelitian berikut ini.

Dirangkum dari Ocean Conservancy, ikan yang mendapat julukan 'ikan kiamat' adalah oarfish raksasa (Regalecus glesne). Legenda menyebut, jika detikers melihat oarfish raksasa, artinya bencana seperti gempa bumi akan terjadi.

Kepercayaan masyarakat tentang legenda ini semakin menguat setelah gempa Jepang 2011, ditemukan total 20 ikan oarfish raksasa terdampar di pantai. Hal ini tentu membingungkan, mengingat ikan satu ini merupakan penghuni laut dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, saat ini, banyak orang yang percaya bahwasanya kemunculan spesies oarfish raksasa di permukaan laut atau pantai adalah pertanda datangnya bencana. Benarkah demikian? Simak penjelasannya yang telah detikJogja siapkan berikut.

Oarfish Raksasa Pertanda Bencana Alam, Benarkah?

Dikutip dari Forbes, para peneliti Jepang yang melakukan penelitian terhadap surat kabar, catatan akuarium, dan makalah akademis tahun 1928 tidak dapat menjumpai adanya korelasi antara penampakan ikan berbentuk pita ini dengan gempa bumi besar.

ADVERTISEMENT

"Sulit untuk memastikan hubungan antara kedua fenomena tersebut," tegas Yoshiaki Orihara, seorang seismolog bersama rekan-rekannya dalam sebuah makalah di Bulletin of the Seismological Society of America, dikutip detikJogja dari Forbes pada Senin (2/9/2024).

Dari hasil penelusuran Orihara dan rekan-rekannya, ditemukan total 336 penampakan ikan laut dalam di Jepang selama periode November 1928 hingga Maret 2011. Namun, tidak ada satu pun penampakan yang terjadi dengan jarak 30 hari dari gempa bumi berkekuatan 7 magnitudo atau lebih.

Hasil senada juga ditemui Orihara kala menelaah laporan gempa berkekuatan 6,0 atau lebih besar yang terjadi 10 hari setelah penampakan oarfish raksasa. Kemudian, disimpulkan bahawa belum ada kaitan pasti antara penampakan oarfish raksasa dengan gempa besar yang akan terjadi.

Sebuah studi pada 2018 justru menemukan adanya korelasi antara oarfish raksasa dengan El-Nino. Pasalnya, El-Nino memengaruhi kedalaman laut sehingga habitatnya menjadi lebih dingin. Hal ini mungkin mendorong Regalecus glesne untuk berenang ke perairan dangkal dalam rangka berburu plankton.

Sama halnya dengan yang diteliti oleh Dr Milton Love dari Marine Science Institute, University of California. Ia mengatakan tidak ada korelasi antara kemunculan oarfish dengan gempa bumi.

"Tidak ada bukti yang saya ketahui menunjukkan bahwa oarfish masuk ke perairan dangkal sebagai respons terhadap, atau persiapan menghadapi gempa bumi," jelasnya dikutip dari Logically Facts, Senin (2/9/2024).

Mengenal Oarfish, 'Ikan Kiamat' yang Dianggap Pertanda Bencana

Diringkas dari Animal Diversity Web yang dikelola Museum of Zoology University of Michigan, klasifikasi giant oarfish alias Regalecus glesne adalah:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Subphylum: Vertebrata
  • Class: Actinopterygii
  • Order: Lampriformes
  • Family: Regalecidae
  • Genus: Regalecus
  • Species: Regalecus glesne

Berdasar penjelasan dari situs Marine Bio Conservation Society, oarfish raksasa mungkin adalah ikan bertulang terpanjang yang pernah diketahui. Catatan terpanjang resmi menunjukkan adanya oarfish sepanjang 8 meter yang diketahui. Kendati begitu, ada juga laporan individu yang mengabarkan penampakan Regalecus glesne sepanjang 11 meter.

Ikan oarfish raksasa memiliki kepala cekung dengan mulut kecil yang menonjol. Di sebelahnya, tampak 33 hingga 47 sisir insang untuk bernapas. Ikan ini tidak memiliki sisik dan kulitnya ditutup lapisan guanin berwarna keperakan.

Salah satu bagian tubuh mencolok dari oarfish raksasa adalah adanya sirip punggung runcing berwarna merah muda kemerahan. Sirip punggung ini tersebar memanjang dari atas mata hingga ujung ekor dengan total kira-kira 400 buah.

Oarfish raksasa dapat ditemukan di seluruh lautan beriklim sedang dan tropis dunia. Untuk menemukannya di laut lepas, detikers harus menyelam dengan rentang kedalaman 15 hingga 1.000 meter.

Antara Juli dan Desember, oarfish raksasa akan bertelur di air hangat. Telurnya yang besar akan berada dekat permukaan laut dan menetas tiga minggu kemudian. Larvanya sudah berbentuk layaknya ikan dewasa dan akan terus makan plankton hingga dewasa.

Demikian penjelasan lengkap mengenai benar tidaknya anggapan bahwasanya penampakan oarfish raksasa alias 'ikan kiamat' yang dianggap sebagai pertanda bencana alam akan tiba. Semoga menambah wawasan detikers, ya!




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads