Status Kekeringan Gunungkidul Diperpanjang hingga 31 Oktober

Status Kekeringan Gunungkidul Diperpanjang hingga 31 Oktober

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Minggu, 01 Sep 2024 15:52 WIB
Ilustrasi kekeringan
Ilustrasi kekeringan. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Gunungkidul -

BPBD Gunungkidul memperpanjang status kekeringan di daerahnya. Awalnya, status kekeringan di Gunungkidul dinyatakan berakhir pada 31 Agustus. Status tersebut kini diperpanjang hingga 31 Oktober 2024. Sementara itu stok bantuan air bersih tinggal 88 tangki.

"Status kekeringan kita perpanjang hingga 31 Oktober, awalnya hanya sampai 31 Agustus," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, saat dihubungi wartawan, Minggu (1/9/2024).

Purwono menyampaikan perpanjangan status kekeringan itu berdasarkan prediksi BMKG bahwa musim hujan mundur pada Oktober. Bahkan, di beberapa wilayah di Gunungkidul hujan diprediksi baru turun pada November.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purwono menjelaskan, saat ini ada 21 kalurahan dari 11 kapanewon (kecamatan) yang meminta bantuan air bersih.

"11 kapanewon meliputi Purwosari, Panggang, Saptosari, Paliyan, Tepus, Girisubo, Rongkop, Ponjong, Karangmojo, Nglipar, Semin," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Dari 1.000 tangki air bersih milik BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, kini tinggal tersisa 88 tangki di tahun 2024.

"1.000 kisaran sisa 88 tanki. Sekitar 5-6 hari bisa bertahan," katanya.

Purwono menambahkan, pihaknya telah mengajukan tambahan anggaran melalui anggaran belanja tak terduga ke Pemkab Gunungkidul untuk pengadaan 800 tangki air bersih buat persediaan September-Oktober.

"Secara prinsip sudah kita naikkan (pengajuan) ke Pak Bupati 800 tangki itu," ucap dia.

Purwono memperkirakan tambahan 800 tangki air bersih itu bakal turun sepekan ke depan.




(dil/dil)

Hide Ads