Kenapa Bekas Gigitan Nyamuk Terasa Gatal? Ternyata Ini Sebabnya

Kenapa Bekas Gigitan Nyamuk Terasa Gatal? Ternyata Ini Sebabnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 30 Agu 2024 10:57 WIB
Ilustrasi Nyamuk
Ilustrasi nyamuk yang sedang menggigit manusia. Foto: (iStock)
Jogja -

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang hidup berdampingan dengan manusia. Kerap kali nyamuk menggigit dan bekas gigitannya menyebabkan rasa gatal yang mengganggu. Lantas, mengapa bekas gigitan nyamuk terasa gatal? Berikut penjelasannya.

Berdasarkan informasi dari laman Biogents, setidaknya terdapat sekitar 3.500 spesies nyamuk yang berbeda di dunia. Adapun beberapa nyamuk yang terkenal adalah yellow fever mosquito (Aedes aegypti) dan malaria mosquitoes (Anopheles).

Dikutip dari Centers for Diseases Control and Prevention (CDC), habitat nyamuk bervariasi. Beberapa suka tinggal di dekat manusia, sedangkan sebagian lainnya mendiami hutan maupun rawa. Persamaannya adalah semua jenis nyamuk menyukai air yang tidak memiliki aliran atau hanya sedikit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Nyamuk Menggigit?

Sebelum menyelam lebih jauh, terkadang kita bertanya-tanya, kenapa nyamuk menggigit? Menurut uraian dari situs Cleveland Clinic, tujuan nyamuk menggigit dan menghisap darah manusia adalah untuk bereproduksi.

Pasalnya, dalam darah, terdapat protein yang berguna bagi nyamuk untuk mengembangkan telur-telurnya. Fakta uniknya, hanya nyamuk betina saja yang memakan darah dan sari bunga. Adapun nyamuk pejantan hanya mengonsumsi nektar saja.

ADVERTISEMENT

Apakah kamu merasa sering digigit nyamuk ketimbang orang lain? Diringkas dari Very Well Health, di antara hal-hal yang mungkin menjadi alasan adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki tipe darah O (disukai Aedes albopictus) atau AB (disukai Anopheles gambiae).
  2. Menghasilkan lebih banyak sekresi dibandingkan orang lain.
  3. Menghembuskan napas lebih banyak dibanding orang lain. Sebab, nyamuk tertarik dengan karbon dioksida. Semakin banyak seseorang menghembuskan napas, karbon dioksida di sekitarnya akan makin meningkat pula.
  4. Sering berkeringat. Sebab, nyamuk tertarik pada asam laktat, amonia, dan senyawa lain yang terdapat dalam keringat.
  5. Sedang hamil. Sebuah penelitian pada 2000 menemukan bahwasanya nyamuk dua kali lebih tertarik pada orang hamil.
  6. Memakai pakaian berwarna gelap. Penelitian menunjukkan bahwasanya nyamuk lebih tertarik hinggap ke permukaan berwarna hijau atau hitam ketimbang putih atau abu-abu.
  7. Nyamuk tertarik dengan makanan yang sedang dikonsumsi. Terkhusus, makanan manis, asin, pedas, atau mengandung banyak kalium.
  8. Peminum alkohol. Dalam sebuah penelitian, nyamuk tercatat lebih memilih terbang ke arah responden yang minum satu liter bir alih-alih peserta yang minum satu liter air. Meskipun begitu, alasan tersebut dinilai belum jelas.
  9. Memiliki jenis dan jumlah bakteri tertentu di kulit. Dari sebuah penelitian, diketahui bahwasanya nyamuk lebih tertarik dengan orang dengan banyak mikroba di kulitnya.

Penyebab Bekas Gigitan Nyamuk Terasa Gatal

Dirujuk dari Britannica, singkat kata, gatal di bekas gigitan nyamuk timbul akibat reaksi alergi terhadap liurnya. Pasalnya, nyamuk menggunakan air liurnya dalam proses penyedotan darah. Air liur ini berfungsi sebagai antikoagulan untuk mencegah darah menggumpal.

Jadi, ketika nyamuk sedang menggigit, ia akan memakai salah satu tabung di mulutnya untuk mengambil darah. Sementara itu, tabung lainnya berguna untuk memasukkan air liur ke dalam pembuluh darah manusia.

Sayangnya, beberapa protein dalam liur nyamuk membuat manusia alergi. Kendati tidak berbahaya, sistem kekebalan tubuh yang sangat sensitif akan merespons dengan mengeluarkan histamin.

Dirangkum dari Medical News Today, histamin akan meningkatkan aliran darah dan jumlah sel darah putih di sekitar area yang digigit. Selain itu, histamin juga mengirimkan sinyal ke saraf di sekitar wilayah gigitan yang kemudian menyebabkan rasa gatal dan bengkak.

Seiring berjalannya waktu, sebagian orang mungkin menjadi lebih toleran terhadap air liur nyamuk. Sementara itu sebagian lainnya mungkin bahkan tidak pernah bereaksi terhadap gigitan serangga satu ini. Namun, secara umum, manusia akan terus merasa gatal bila digigit nyamuk.

Telah dituliskan sekilas sebelumnya bahwasanya air liur nyamuk tidak berbahaya. Sayangnya, air liur nyamuk juga berpotensi membawa penyakit berbahaya seperti malaria dan virus Zika. Oleh karena itu, detikers sebaiknya menjaga diri sebaik mungkin agar tak digigit nyamuk.

Cara Mengobati Rasa Gatal Gigitan Nyamuk

Kembali dirangkum dari Medical News Today, beberapa hal yang dapat dilakukan bila digigit nyamuk meliputi:

1. Konsumsi Antihistamin

Merupakan obat bebas yang membantu mengurangi peradangan dan gatal, pemakaian antihistamin sangat efektif untuk mengobati gigitan nyamuk.

2. Mengoleskan Madu

Sebuah studi pada 2011 silam membuktikan bahwa madu bisa mengurangi peradangan sekaligus mencegah infeksi. Bila digigit nyamuk, detikers dapat coba mengoleskan madu ke bekas gigitannya.

3. Menggunakan Krim Kortikosteroid

Berbahan dasar steroid, krim ini bisa membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal. Selain itu, krim kortikosteroid juga bisa menyebabkan kulit menipis jika dipakai berulang kali. Perlu dicatat, krim ini jangan dioleskan di luka terbuka.

4. Mengoleskan Gel Lidah Buaya

Gel lidah buaya diketahui bisa membantu mengurangi peradangan dan mendorong penyembuhan luka. Dengan alasan tersebut, gel lidah buaya dapat digunakan untuk mengobati bekas gigitan nyamuk yang meradang dan gatal.

5. Menggunakan Minyak Kemangi

Studi pada 2013 menemukan bahwasanya minyak kemangi membantu meredakan radang sendi. Khasiat anti radang ini menunjukkan minyak kemangi bisa digunakan untuk mengatasi gigitan nyamuk yang meradang.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab bekas gigitan nyamuk terasa gatal. Semoga menjawab rasa penasaran detikers, ya!




(par/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads