Benarkah Kucing Tidak Masuk Surga? Begini Penjelasannya dalam Islam

Benarkah Kucing Tidak Masuk Surga? Begini Penjelasannya dalam Islam

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 27 Agu 2024 15:59 WIB
Kucing
Ilustrasi kucing masuk surga atau tidak Foto: Unsplash/A S
Jogja -

Sebagai salah satu hewan peliharaan yang begitu disayangi, setiap pemilik kucing tentu menginginkan untuk terus bersama dengannya. Namun, maut yang menjemput kucing pasti akan datang karena ia tidaklah abadi.

Di tengah masyarakat, telah lama beredar informasi bahwasanya kucing tidak masuk surga. Klaim ini tentu menjadikan banyak pemilik kucing merasa sedih. Bagaimana tidak, hewan yang telah disayangi dan dirawat sepenuh hati, justru tidak bisa dijumpai pada kehidupan mendatang.

Lantas, benarkah kucing tidak masuk surga? Di bawah ini telah detikJogja siapkan pembahasan lengkapnya menurut Islam.

Kucing Masuk Surga atau Tidak?

Dikutip dari laman Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan, ada sebuah hadits dari Abu Hurairah yang berbunyi:

إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk (pada hari akhirat kelak). (Yaitu) setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu, Allah berkata kepada hewan-hewan dan juga burung, 'Jadilah kamu tanah'." (Tafsir Al-Thabari 24/181)

Hadits di atas mengabarkan bahwasanya di akhirat kelak, hewan akan mengalami kondisi yang berbeda dibandingkan manusia. Amalan hewan tidak akan dihitung, baik kebaikan maupun keburukannya. Oleh karena itu hewan hanya akan menjadi debu tanah dan tidak masuk surga.

Namun, apakah ini berarti sudah tidak ada harapan lagi bagi seorang muslim untuk berjumpa dengan kucing kesayangannya di surga? Perlu dicatat bahwasanya penghuni surga boleh meminta apa saja yang diinginkan.

Dalilnya tertera dalam Al-Quran surat Yaasin ayat 57 yang berbunyi:

لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚ

Artinya: "Di (surga) itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan".

Janji Allah ini mestilah umat Islam jadikan penyemangat dan motivasi untuk giat beribadah dan menebus kunci surga. Sebab, keinginan seorang hamba akan dikabulkan Allah SWT begitu hamba tersebut masuk surga.

Dalam suatu riwayat, Imam Al-Thabari menuliskan kisah seorang Arab Badui yang bertanya kepada Rasulullah SAW:

يا رسول الله إني أحبّ الإبلَ فهل في الجنة إبل فقال يا أعرابيّ إنْ يُدْخِلْكَ اللهُ الجَنَّةَ إنْ شاءَ اللهُ فَفِيها ما اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنَاك

Artinya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai unta. Apakah di surga nanti ada unta?' Lalu Nabi Muhammad SAW berkata, 'Wahai Arab Badui, sekiranya Allah memasukkan kamu ke dalam surga, InsyaAllah, maka di dalamnya terdapat apa saja yang kamu kehendaki dan melezatkan pemandangan matamu.'" (Tafsir Al-Thabari, Ibn Jarir 2/641)

Oleh karena itu, seorang muslim sudah semestinya untuk giat beribadah dan berusaha keras meraih surga Allah. Apabila berhasil, peluang untuk meminta kucing sebagai hewan kesayangan kepada Allah SWT akan terbuka lebar sesuai janji-Nya. Wallahu a'lam.

Azab Menyiksa Hewan Peliharaan

Dirangkum dari situs NU Jawa Timur, kucing adalah hewan peliharaan yang spesial dalam Islam. Bahkan, Imam Ibnu Hajar al-Haitami berkata:

وَيُسْتَحَبُّ إكْرَامُهُ وَيَجِبُ عَلَى مَالِكِهِ إطْعَامُهُ إنْ لَمْ يَسْتَغْنِ بِخَشَاشِ الْأَرْضِ

Artinya: "Dianjurkan memuliakan (merawat dengan sungguh) kucing. Dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan." (Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra juz 4 hal 240)

Bila seseorang memelihara kucing (atau hewan lain pada umumnya) dan tidak memberinya makan, maka ia bisa masuk neraka. Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW pernah bersabda yang bunyinya:

عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ، قَالَ: فَقَالَ: وَاللَّهُ أَعْلَمُ: لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِهَا، فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ

Artinya: "Ada seorang wanita disiksa karena masalah kucing yang ia kurung sampai mati kelaparan sehingga menjadikan wanita tersebut masuk neraka. Kepada wanita itu, dikatakan, 'Kamu tidak memberinya makan, kamu juga tidak memberinya minum saat kau kurung dia, tidak pula kamu lepaskan sehingga dia bisa makan serangga'." (HR Muttafaq alaih).

Dari hadits ini ada pelajaran berharga yang bisa diambil. Memelihara binatang apa pun, terlebih untuk yang kondisinya dikurung tanpa kebebasan, berarti pemiliknya harus menanggung seluruh kebutuhan hewan tersebut, termasuk makan dan minum.

Sudah sepatutnya setiap muslim menyayangi dan merawat hewan peliharaannya sendiri. Jika memeliharanya hanya untuk gengsi atau kesenangan semata tanpa rasa tanggung jawab, tidak menutup kemungkinan hewan tersebut menjadi sebab murka Allah pada Hari Penghakiman kelak. Wallahu a'lam bish-shawab.

Nah, itulah penjelasan mengenai benar tidaknya kucing tidak masuk surga. Semoga bisa menjawab rasa ingin tahu detikers, ya!




(sto/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads