Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) ramai disorot di media sosial karena disebut mirip kelelawar. Lantas seperti apa isi Istana Garuda IKN?
Dilansir detikNews, Senin (19/8/2024), dari kejauhan gedung yang berbentuk burung Garuda itu terlihat berwarna hitam dengan garis-garis kerangka yang tersusun vertikal. Saat dilihat dari dekat, garis-garis vertikal itu ternyata besi berwarna hitam.
Bagian sisinya juga merupakan besi mirip jaring-jaring. Di beberapa titik terlihat seperti ada karat di bagian besi hitam itu. Pelat besi itu disusun berjarak sehingga tampak seperti garis vertikal dari kejauhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski punya kerangka besi, bagian dalam Istana Garuda itu tetap berbentuk bangunan seperti pada umumnya. Di antaranya ada ruang konferensi pers, ruang kerja, bahkan kamar tidur presiden di dalamnya.
![]() |
Saat memasuki Istana Garuda dari pintu belakang, pengunjung harus melewati metal detector, meski saat ini belum berfungsi. Ada beberapa lantai di dalam Istana Garuda, namun, wartawan yang meliput hanya berkesempatan berkunjung ke ruangan konferensi pers yang berada di lantai 3 yang bisa ditempuh menggunakan eskalator.
Di setiap lantai terdapat banyak ruangan yang saat ini masih kosong. Di lantai 3 ada ruangan mirip lobi dengan lantai marmer hitam dan lampu gantung. Dekorasi itu pun membuat ruangan itu terkesan mewah.
![]() |
Respons Menteri PUPR Istana Garuda Disebut Mirip Kelelawar
Menteri PUPR Basuki Hadimulono pun angkat bicara soal Istana Garuda yang disebut mirip kelelawar. Basuki menyebut rangka besi tersusun itu nantinya bakal mengalami oksidasi yang bakal mengubah warnanya menjadi hijau.
"Kalau menurut, apa, Pak Nyoman Nuarta (desainer Istana Garuda), itu kalau nanti kena oksidasi itu jadi hijau seperti GWK," ujar Basuki di Kemensetneg, Jakarta, Selasa (6/8).
"Iya, itu kan perunggu yang dikasih cairan. Nanti dia akan oksidasi menjadi hijau. Persis kayak di GWK," sambungnya.
Dia menjelaskan untuk mengubah lambang Garuda menjadi hijau membutuhkan waktu. Meski begitu, Basuki tak menjabarkan detail berapa lama waktu oksidasi itu.
"Iya dong (butuh waktu)," lanjutnya.
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang