Mahasiswa UGM Ditemukan Tewas Bunuh Diri Usai Orang Tua Minta Tolong Pemilik Kos

Mahasiswa UGM Ditemukan Tewas Bunuh Diri Usai Orang Tua Minta Tolong Pemilik Kos

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 14 Agu 2024 09:45 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Rachman Haryanto
Jogja -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ditemukan meninggal diduga bunuh diri di dalam kamar kos. Mahasiswa itu ditemukan meninggal setelah orang tua meminta tolong pada pemilik kos.

Minta Tolong Dibangunkan

Kapolsek Mlati Kompol Irwiantoro mengatakan awalnya pemilik kos dihubungi orang tua korban pukul 10.26 WIB untuk membangunkan korban. Tak berselang lama, pemilik kos mendatangi kamar korban dan mengetuk pintu kos namun tidak ada respons dari korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik kos kemudian berusaha membuka pintu dengan kunci cadangan. Namun saat hendak membuka pintu, terasa berat seperti ada yang mengganjal.

"Betul ada mahasiswa yang diduga gantung diri di kos wilayah Sinduadi, Mlati," kata Kapolsek Mlati Kompol Irwiantoro saat dihubungi wartawan, Senin (12/8/2024).

ADVERTISEMENT

"Pemilik kos berusaha membuka pintu ternyata pintu terasa berat dan terganjal badan korban yang bersandar di pintu," jelasnya.

Setelah pintu berhasil dibuka sedikit, lewat sela-sela pintu, pemilik kos tidak mengetahui korban sudah meninggal dan berusaha membangunkannya.

"Pemilik kos memanggil dua saksi lainnya dan melihat kondisi korban tersandar di pintu dan melihat kuku korban sudah biru," katanya.

Pemiliki kos kemudian melaporkannya ke polisi pada pukul 11.04 WIB.

Lebih lanjut, berdasarkan olah TKP, polisi menemukan kabel yang diduga digunakan untuk bunuh diri.

"Betul (diduga bunuh diri), dengan menggunakan kabel listrik," pungkasnya.

Mahasiswa Angkatan 2021

UGM membenarkan bahwa mahasiswa yang ditemukan meninggal memang mahasiswa UGM. Pihak kampus menyatakan mahasiswa tersebut tercatat sebagai angkatan 2021.

"Yang meninggal mahasiswa angkatan 2021. Yang bersangkutan belum skripsi," kata Sekretaris UGM Andi Sandi saat dihubungi wartawan, Selasa (13/8/2024).

Sandi menjelaskan, pihak kampus belum mengetahui latar belakang korban memilih untuk mengakhiri hidupnya.

"Sampai saat ini belum ada kesimpulan mengenai latar belakang mengapa yang bersangkutan melakukan tindakan mengakhiri hidupnya. Oleh karenanya, penyebab belum diketahui," ucapnya.

Lebih lanjut, sebagai langkah mitigasi, UGM terus melakukan skrining kesehatan mental mahasiswa.

"Upaya yang sudah dan sedang dilakukan adalah dengan melakukan screening kesehatan mental bagi seluruh mahasiswa ketika mereka mengisi KRS," ujarnya.

"Apalagi di UGM ada Unit Layanan Kesehatan Mental. Punya quick response line, yaitu: Mental Health Emergency Response Line. Apabila ditemui adanya gangguan terhadap kesehatan mental mahasiswa, maka Unit Layanan Kesehatan Mental akan melakukan intervensi guna menghindari hal ini," jelasnya.

Sepengetahuan kampus, korban selama ini tidak pernah mengakses layanan tersebut.

"Namun, memang almarhum tidak terdeteksi ada gangguan ataupun dimintakan bantuan ke Unit Layanan Kesehatan Mental," ucapnya.

Simak Video 'Sederet Fakta Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip: Kronologi-Temuan Polisi':

[Gambas:Video 20detik]




(cln/cln)

Hide Ads