Sejumlah pelaku pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami insiden peretasan nomor di Google. Hacking itu menimpa pemilik rental kendaraan dan penginapan.
Modus peretas dengan mengubah data di Google, seperti nama tempat rental dan penginapan serta nomor teleponnya. Bahkan titik di Google Maps juga diubah.
Berikut sejumlah pelaku pariwisata di DIY yang menjadi korban peretas nomor telepon di Google seperti dihimpun detikJogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Rental Motor Jogja
Ketua Umum Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI), Yanuar Gajaksahda menerangkan puluhan rental motor di bawah naungannya menjadi korban pemalsuan data. Bahkan, separuhnya merupakan penyedia rental yang berlokasi di DIY.
"Hampir seluruhnya, mungkin 50-an (seluruh Indonesia). Kalau di Jogja sendiri sekitar 20 sampai 30-an," kata Yanuar kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).
Yanuar mengungkapkan pihaknya baru mengetahui insiden itu awal pekan ini. Mereka tahu setelah ada laporan yang datang dari konsumen.
"Mulai awal ini, hari Minggu pagi itu udah banyak laporan-laporan yang ke kami. Dari pengurus yang masuk dari daerah-daerah itu mulai dari Bandung, Jakarta, Semarang, Bali, Jogja sampai yang luar Jawa juga di Manado, Kalimantan, Sumatera," ujarnya.
Berdasarkan laporan itu, ternyata sudah ada konsumen yang mengirimkan sejumlah uang. Sebab, kata Yanuar, penipu meminta sejumlah uang untuk DP ke rekening BRI atas nama Arif Irawan. Tapi pada akhirnya kendaraan rental tidak dikirim.
"Kerugian kalau dari konsumen itu transferan yang sudah masuk sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 1 jutaan, ada bahkan sampai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta," katanya.
Yanuar menuturkan data rental yang sempat dipalsukan sudah ada yang berhasil pulih. Meski, ada juga data rental belum kembali seperti semula.
"Sudah semua ya. Kebetulan hari ini tadi pagi sudah dapat laporan bahwa data-data di Google Maps sudah diselesaikan, sudah dikembalikan semua hanya mungkin (tinggal) 1-2 yang masih ada (kesalahan data)," ujarnya.
2. Penginapan di Gunungkidul
Modus yang sama juga menimpa penginapan di Gunungkidul. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul menyatakan ada tujuh penginapan anggotanya yang nomornya diretas di Google.
"Ada tujuh penginapan melapor diganti nomor di akun Googlenya pagi ini," kata Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto saat dihubungi wartawan, Selasa (13/8/2024).
Sunyoto memerinci dari tujuh penginapan yang di-hack, lima berlokasi di kawasan pantai di Gunungkidul, dan dua sisanya berlokasi di Wonosari. Tujuh penginapan itu diakuinya sering dikunjungi wisatawan.
Sunyoto memperkirakan tujuan peretasan itu yakni nomor telepon maupun rekening akan tertuju kepada peretas tersebut. Oleh karena itu, pemesanan melalui akun tersebut dinilai rawan.
"Sehingga nanti kalau ada orang pesan, nomor HP dan rekeningnya kan ke orang yang meretas tadi," ungkapnya.
Sejauh ini, Sunyoto menyebutkan belum ada kerugian akibat kejadian tersebut. Beruntung saat ini nomor telepon penginapan yang diretas itu sudah kembali ke semula.
"Belum ada kerugian," katanya.
3. Lapor ke Google-Polisi
Ketua Umum Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI), Yanuar Gajaksahda melanjutkan, pihaknya sudah melayangkan komplain ke Google. Mereka juga mengawasi data supaya tidak berubah sewaktu-waktu.
"Makanya kita setiap, masih setiap selalu waspada ketika ada notifikasi perubahan itu selalu kita revisi lagi, seperti itu terus karena itu tadi," ucapnya.
"Kita sudah melakukan komplain ke Google sudah, ya karena memang pihak Google-nya menyediakan fasilitas yang bisa diedit di Google Maps-nya itu ya mau gimana lagi gitu, akhirnya penipuan ini bisa masuk melalui seperti itu," imbuhnya.
Selain itu, pihak RMI juga akan melaporkan kejadian ini ke Polda DIY. Sebab, menurut Yanuar yang juga merupakan warga Jogja itu, penipuan ini telah membuat kredibilitas jasa rental menjadi buruk.
"Nah kami dari para rental motor seluruh Indonesia itu kebetulan kena dampaknya semua dan hampir seluruh Indonesia itu telah diubah," ujarnya.
"Makanya kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian atau Polda DIY terutama untuk bagaimana tindak selanjutnya," ujar dia.
Sementara Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto menjelaskan PHRI juga melakukan pelaporan ke polisi. Dia berkata pelaporan dilakukan PHRI pusat ke Bareskrim Polri karena insiden serupa juga terjadi di sejumlah daerah.
"DPP sudah ke Bareskrim katanya. Jadi satu pintu kita langsung dari pusat," pungkasnya.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka