Pendeta di Mamuju Tewas Tergantung di Hutan

Regional

Pendeta di Mamuju Tewas Tergantung di Hutan

Hafis Hamdan - detikJogja
Selasa, 13 Agu 2024 18:54 WIB
ilustrasi gantung diri
ilustrasi gantung diri. Foto: Dok.Detikcom
Jogja -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pendeta berinisial SA (56) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), ditemukan tewas dalam kondisi tergantung dalam hutan. Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya selama 5 hari.

"Pada tubuh korban kami temukan tanda-tanda mati lemas, asfiksia atau kekurangan oksigen," ujar dokter forensik RS Bhayangkara Sulbar AKBP Mauluddin kepada wartawan, Selasa (13/8/2024), dikutip dari detikSulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mauluddin menjelaskan korban ditemukan tergantung di dalam hutan di Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, pada Selasa (13/8) pagi.

"Di tubuh korban, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, atau tanda-tanda penganiayaan fisik atau kriminal, tindak pidana," terangnya.

ADVERTISEMENT

Mauluddin menyebut korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen. Hal ditunjukkan dengan adanya lilitan tali di leher sewaktu korban masih hidup.

"(Korban diduga meninggal) Itu berhubungan dengan lilitan intravital pada daerah leher, jadi lilitan terjadi sewaktu korban masih hidup, kami menemukan tanda-tanda gantungan terjadi sewaktu korban masih hidup," bebernya.

Jenazah korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.

"Kami masih mendalami (soal korban bunuh diri atau tidak)," ujar Mauluddin.

Kasi Humas Polres Mamuju Ipda Herman Basir saat dimintai konfirmasi terpisah mengatakan korban adalah pendeta di Kecamatan Tommo, Mamuju. Korban sempat dilaporkan keluarganya menghilang selama 5 hari atau sejak Jumat (9/8) siang.

"Iya pendeta pekerjaannya. Pihak keluarganya melapor (hilangnya korban pada) Jumat (9/8)," ujar Herman.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads