Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Pria berinisial SA (56) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di dalam hutan. Korban yang merupakan pendeta tersebut sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya 5 hari lalu.
"Pada tubuh korban kami temukan tanda-tanda mati lemas, asfiksia atau kekurangan oksigen," ujar dokter forensik RS Bhayangkara Sulbar AKBP Mauluddin kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban ditemukan tewas dalam kebun di Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju pada Selasa (13/8) pagi. Mauluddin memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Di tubuh korban, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, atau tanda-tanda penganiayaan fisik atau kriminal, tindak pidana," terangnya.
Mauluddin menerangkan korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen. Hal itu terjadi akibat lilitan tali di leher korban sewaktu masih hidup.
"(Korban diduga meninggal) Itu berhubungan dengan lilitan intravital pada daerah leher, jadi lilitan terjadi sewaktu korban masih hidup, kami menemukan tanda-tanda gantungan terjadi sewaktu korban masih hidup," bebernya.
Dia menambahkan saat ini jasad korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. Pihaknya juga masih menyelidiki penyebab kematian korban.
"Kami masih mendalami (soal korban bunuh diri atau tidak)," ujar Mauluddin.
Sementara, Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir mengatakan korban merupakan seorang pendeta di Kecamatan Tommo, Mamuju. Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Jumat (9/8) siang.
"Iya pendeta pekerjaannya. Pihak keluarganya melapor (hilangnya korban pada) Jumat (9/8)," ujar Herman.
(sar/ata)