Seorang mahasiswa berinisial YS (22) tersambar kereta api saat tengah nongkrong di perlintasan KA jembatan Kewek, Danurejan, Kota Jogja. Seperti apa penampakan tempat kejadian perkara (TKP)?
detikJogja mencari tahu lokasi mahasiswa tersebut tersambar KA. Penelusuran berawal dari tempat khusus parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) yang terletak di sebelah barat jembatan Kewek.
Dari lantai 3 parkir ABA, terlihat jembatan Kewek membentang dari barat ke timur dengan ketinggian yang cukup tinggi dari jalan raya di bawahnya. Namun, tak ada akses menuju jembatan maupun perlintasan KA.
Saat ditanyai kejadian semalam, salah satu pedagang makanan di Kompleks TKP ABA, Yani menerangkan jika memang ada keramaian pada Kamis (9/8) malam. Namun ia tidak mengetahui jika ramai-ramai tersebut adalah kejadian kecelakaan.
Selain itu, menurutnya, keramaian tersebut berada dk sisi timur jembatan Kewek atau berseberangan dengan lapak dagangannya. Ia mengaku tak mencari tahu penyebab keramaian itu.
"Sekitar tengah malam, pas saya kukut (tutup lapak) di sana tapi (menunjuk sisi timur) ada kemruyuk (ramai-ramai)," terang Yani saat dijumpai detikJogja di lapaknya, Jumat (9/8/2024).
"Tapi saya ndak tahu kalau itu (terjadi kecelakaan), tahunya tadi pagi di berita. Saya di sini aja (tidak menghampiri keramaian)," lanjut Yani.
![]() |
Kemudian detikJogja mendatangi sisi timur jembatan, tepatnya di Gang Hansip yang terletak di sisi selatan Jembatan Kewek. Tepat di ujung gang, terdapat pedagang angkringan.
Saat ditemui detikJogja, pedagang angkringan itu membenarkan kejadian kecelakaan tersebut. Ia juga menunjukkan akses naik menuju ke TKP kecelakaan.
"Iya (ada kecelakaan) sekitar jam 23.00 WIB. Ming aku yo rak mrono (cuma saya juga tidak mendatangi)," terang pria yang tak mau disebutkan namanya itu kepada detikJogja.
"Munggahe (akses naiknya) lewat utara sana, ada jalan setapak," lanjutnya.
Kemudian detikJogja mencoba menelusuri jalan tersebut. Benar saja, ada sebuah jalan setapak di sisi utara jembatan sebelah timur. Jalan tersebut bisa diakses melalui pedestrian dan melewati semacam taman.
![]() |
Jalan setapak ini tampak sangat curam, dan sempit. Di ujung jalan itu, langsung menuju perlintasan kereta api atau langsung ke atas jembatan Kewek. Namun, tak ada garis polisi maupun bercak darah di sana.
Di titik tersebut memang terlihat berbahaya. Selain sangat dekat dengan perlintasan KA atau hanya berjarak setengah meter saja, tetapi juga ketinggian jembatan sekitar 6 meter dari jalan raya di bawahnya.
Mahasiswa Tersambar Kereta
Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (8/8) pukul 23.00 WIB. Mahasiswa asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan, itu disebut sedang nongkrong bersama seorang temannya.
"Pada hari Kamis 8 Agustus 2024 sekira pukul 23.00 WIB korban dan saksi duduk di atas jembatan Kewek. Selanjutnya korban berdiri dengan posisi tepat di pinggir rel kereta api," jelas Kasi Humas Polresta Jogja AKP Sujarwo saat dihubungi wartawan, Jumat (9/8).
"Saat bersamaan melintas kereta api Bima dari arah timur ke barat, dan terjadilah kecelakaan kereta api yang mengakibatkan korban mengalami luka pada jari-jari kaki sebelah kanan dan jari-jari tangan sebelah kanan," lanjut Sujarwo.
Usai insiden itu korban langsung dilarikan ke RSUD Dr Sardjito. Polisi pun sedang mengusut apakah korban dalam pengaruh minuman keras (miras).
Sementara itu, Manager Humas KAI Daop 6 Jogja, Krisbiyantoro, mengatakan insiden ini tepatnya terjadi di km 166+4 Petak Lempuyangan-Yogyakarta yang melibatkan KA 59 Bima. Menurutnya, sebelum terjadi benturan, masinis sudah berulang kali membunyikan suling lokomotif.
Krisbi pun sangat menyayangkan kejadian ini dan mengharapkan masyarakat bisa mengerti jika perlintasan KA merupakan area terlarang.
"Kami mengharapkan kepada masyarakat untuk lebih peduli dan memahami, bahwa jalur KA adalah area terlarang, tidak boleh ada aktivitas apapun tanpa seijin dari pihak yang berwenang," pungkasnya.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa