Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191 Arab, Latin, Terjemah, dan Tafsirnya

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191 Arab, Latin, Terjemah, dan Tafsirnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 08 Agu 2024 20:00 WIB
Ilustrasi baca al-quran
Ilustrasi muslimah membaca surat Ali Imran ayat 190-191. Foto: Getty Images/Alihan Usullu
Jogja -

Al-Quran berisikan firman-firman Allah SWT mengenai berbagai hal yang menakjubkan, termasuk penciptaan alam semesta. Salah satu ayat yang menceritakan penciptaan alam semesta adalah surat Ali Imran ayat 190-191.

Dikutip dari Eprints UIN Walisongo, dalam kitab Al-Itqon karangan Jalaluddin As-Syafi'i, asbabun nuzul (penyebab turun) surat Ali Imran ayat 190-191 adalah,

عن عاليشة ان بلالا اتى النبي صلى الله عليه وسلم يؤذنه الصلاة الصبح فوجده. یكى فقال يا رسول الله ما يبكيك قال وما يمنعني ان ابكي وقد انزل على هذه الليلة ان في خلق السموات والارض واختلاف الليل والنهار لايات لاولى الاباب) ثم قال ويل لمن قرأها ولم يتفكر

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dari Aisyah RA, 'Sesungguhnya sahabat Bilal datang kepada Nabi SAW. Sahabat Bilal akan mengumandangkan adzan untuk sholat Subuh kemudian sahabat Bilal mendapat Nabi SAW sedang menangis, maka Bilal berkata, 'Ya Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau menangis?' Nabi menjawab, 'Tidak ada sesuatu yang dapat mencegahku menangis dan sesungguhnya telah turun pada malam hari ini ayat (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal). Kemudian Nabi SAW bersabda, 'Celakalah bagi orang yang membacanya dan tidak memikirkannya.'"

Lalu, seperti apa bunyi surat Ali Imran ayat 190-191? Berikut ini pembahasan lengkap mengenai bacaan Arab, latin, dan terjemah Ali Imran ayat 190-191 beserta tafsirnya.

ADVERTISEMENT

Arab, Latin, dan Terjemah Ali Imran Ayat 190-191

Diambil dari Al-Quran Nahdlatul Ulama, ini bacaan Arab, Latin, dan terjemahan Ali Imran ayat 190-191:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ ۝١٩٠ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ۝١٩١

Arab Latin: inna fî khalqis-samâwâti wal-ardli wakhtilâfil-laili wan-nahâri la'âyâtil li'ulil-albâb. alladzîna yadzkurûnallâha qiyâmaw wa qu'ûdaw wa 'alâ junûbihim wa yatafakkarûna fî khalqis-samâwâti wal-ardl, rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilâ, sub-ḫânaka fa qinâ 'adzâban-nâr

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka."

Tafsir Ali Imran Ayat 190-191

Diringkas dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2 yang diterbitkan Pustaka Imam Asy-Syafi'i, potongan ayat 190 Ali Imran 'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi', maknanya adalah ketinggian dan keluasan langit serta kerendahan dan kepadatan bumi yang diciptakan-Nya.

Potongan ayat ini juga sekaligus menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang bisa dijangkau oleh indra manusia. Adapun 'Dan silih bergantinya malam dan siang' berarti siang dan malam yang susul menyusul, panjang dan pendeknya.

Semua ini adalah ketetapan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Oleh karena itu, Allah berfirman, 'Terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Uulul Albaab).' Artinya, hanya orang-orang dengan akal sempurna lagi bersih yang mengetahui banyak hal secara jelas dan nyata.

Potongan kalimat '(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring.' Maksudnya, orang-orang berakal adalah para individu yang tidak henti-hentinya berdzikir dalam semua keadaan, baik dengan hati maupun lisan.

Potongan ayat 'Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi', berarti mereka memahami apa yang terdapat pada keduanya, yakni langit dan bumi dari kandungan hikmah berisikan keagungan, kekuasaan, keluasan ilmu, hingga rahmat Allah SWT.

Selanjutnya, potongan ayat Ali Imran 191, 'Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia', berarti Allah SWT tidak menciptakan alam semesta dengan sia-sia, melainkan penuh kebenaran. Dengannya, orang-orang yang beramal buruk dan baik akan mendapat ganjaran masing-masing.

Potongan ayat 'Maha Suci Engkau', bermakna penyucian Allah SWT dari perbuatan sia-sia dan penciptaan bathil. Terakhir, 'Lindungilah kami dari azab neraka', berarti wahai Dzat yang jauh dari kekurangan, peliharalah kami dari dari adzab neraka dengan daya dan kekuatan-Mu.

Demikian bacaan surat Ali Imran ayat 190-191 lengkap Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya. Semoga pembahasannya bermanfaat.




(par/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads