Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar Sejak Lama Diburu Israel, Dihargai Rp 6,4 M

Internasional

Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar Sejak Lama Diburu Israel, Dihargai Rp 6,4 M

Tim detikcom - detikJogja
Rabu, 07 Agu 2024 17:05 WIB
Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran. Ini sosoknya.
Pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar. Foto: AP/Adel Hana
Jogja -

Yahya Sinwar resmi ditunjuk sebagai pemimpin biro politik Hamas yang baru menggantikan mendiang Ismail Haniyeh. Sinwar telah lama menjadi target Israel karena diyakini jadi salah satu dalang serangan mematikan Hamas pada Oktober 2023.

Dilansir detikNews Rabu (7/8/2024), Sinwar ditunjuk pada Selasa (6/8). Sebelumnya ia menjabat sebagai pemimpin Hamas untuk wilayah Jalur Gaza.

Ia sempat dituduh Israel sebagai perancang serangan pada Oktober tahun lalu yang memicu perang tanpa henti di Gaza. Bahkan namanya masuk ke dalam daftar milisi paling diburu Tel Aviv.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinwar, yang bersembunyi di Gaza, sudah beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan yang dilakukan Israel sejak perang dimulai.

Media lokal Israel, The Times of Israel mengabarkan pada akhir 2023, militer Negara Yahudi tersebut menawarkan imbalan bernilai fantastis untuk setiap informasi yang bisa menunjukkan keberadaan Sinwar maupun para komandan Hamas lainnya.

ADVERTISEMENT

Imbalan itu ditawarkan kepada setiap warga Gaza yang terus digempur serangan militer Israel. Tawaran imbalan itu tercantum dalam selebaran yang disebarkan Israel di wilayah Jalur Gaza, yang fotonya beredar luas di media sosial pada saat itu.

Selebaran tersebut juga mencantumkan foto para pemimpin dan komandan Hamas yang sedang diburu oleh militer Israel.

Berdasarkan selebaran yang disebarkan Israel, siapa pun yang bersedia membocorkan lokasi persembunyian Sinwar akan menerima imbalan USD 400 ribu, atau setara Rp 6,4 miliar.

Sinwar sendiri dikenal lebih misterius dibanding Ismail Haniyeh yang menjadi wajah Hamas dalam upaya diplomasi internasional. Ia diyakini selalu bersembunyi di lorong bawah tanah luas di Gaza sejak perang melawan Israel pecah tahun lalu.

Sinwar mengambil alih kendali atas Hamas di Jalur Gaza sejak tahun 2017 lalu, atau beberapa tahun setelah dia dibebaskan dari penjara Israel bersama lebih dari 1.000 tahanan Palestina lainnya. Pembebasan itu merupakan bagian dari pertukaran dengan pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan Hamas.

Yahya Sinwar juga dikenal sosok dengan retorika berapi-api atas rentetan serangan teror terhadap Israel juga di Tepi Barat. Selain untuk Sinwar, selebaran yang disebarkan militer Israel pada akhir tahun lalu juga menawarkan imbalan untuk para komandan Hamas lainnya, termasuk Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam.

Militer Israel sempat mengklaim Deif tewas dalam serangan di Jalur Gaza Juli Lalu. Namun, Hamas membantah pernyataan tersebut.

Berikut besaran imbalan yang ditawarkan militer Israel untuk sejumlah pejabat dan komandan Hamas yang mereka buru:

  • Imbalan US$ 400 ribu (saat ini setara Rp 6,4 miliar) untuk informasi keberadaan Yahya Sinwar yang sebelumnya menjabat pemimpin Hamas di Jalur Gaza
  • Imbalan US$ 300 ribu (saat ini Rp 4,8 miliar) untuk informasi keberadaan Muhammed Sinwar, saudara laki-laki Yahya Sinwar, yang menjabat komandan brigade wilayah selatan Hamas
  • Imbalan US$ 200 ribu (saat ini Rp 3,2 miliar) untuk informasi keberadaan Rafaa Salameh yang merupakan komandan batalion Hamas di Khan Younis
  • Imbalan US$ 100 ribu (saat ini setara Rp 1,6 miliar) untuk informasi keberadaan Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas

Deif berada dalam daftar komandan Hamas paling dicari Tel Aviv lebih dari 25 tahun terakhir karena ia terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan sejumlah serangan besar Hamas. Deif sudah lolos setidaknya dari tujuh upaya pembunuhan Israel.

Selebaran yang disebarkan oleh militer Israel itu juga mencantumkan nomor telepon dan kontak pada aplikasi Telegram, dengan Angkatan Bersenjata Israel atau IDF menjamin kerahasiaan si pelapor.




(apu/rih)

Hide Ads