Aksi dua pria yang diduga warga negara asing (WNA) nyaris melakukan tipu-tipu berkedok menukar uang kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Dua WNA itu beraksi di Kapanewon Playen.
Diketahui, sebelumnya aksi dua pria asing itu melakukan tipu-tipu modus tukar uang beraksi di Kapanewon Panggang dan Purwosari, Gunungkidul.
Pada kasus terbaru, dua WNA itu beraksi di toko milik warga bernama Sukini (59) di Kalurahan Gading, Playen, seberang Jalan Jogja-Wonosari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sukini, dua pria yang diduga sama itu datang ke toko hendak menukarkan dua lembar uang Rp 50 ribu dengan uang Rp 100 ribu lawas, pada Senin (15/7), pukul 16.00 WIB.
"Mau tukar uang Rp 50 ribuan dua. Mintanya Rp 100 ribu yang lama," kata Sukini saat ditemui wartawan di tokonya, Kamis (18/7/2024).
Sukini mengungkapkan awalnya pria asing yang lebih tua langsung masuk ke dalam tokonya tanpa disadari. Sukini baru menyadari saat pria asing itu melihat dan memegang mainan anak-anak yang terletak di dalam tokonya. Sedangkan satu pria lainnya menunggu di depan etalase tokonya.
"Terus masuk ke situ (ke dalam tokonya), terus lihat mainan anak-anak," ungkapnya.
Kemudian Sukini mengatakan hal itu kepada anaknya, Tika Sari (34). Namun, Tika mengatakan kepada Sukini bahwa uang milik toko sudah habis dibelanjakan untuk kebutuhan toko.
Tetangga yang mengetahui terkait dua asing tersebut langsung berteriak dan memperingatkan Sukini. "Jangan dikasih, itu penipu," ujar Sukini menirukan tetangganya.
Akhirnya kedua pria tersebut urung menukarkan uang dan langsung lari ke mobilnya. Beruntung, Sukini tidak mengalami kerugian apa pun.
"Terus (tetangganya) teriak-teriak itu (WNA tersebut) langsung kabur," tutur Sukini.
Mobil yang dikendarai pria itu berwarna putih dan diparkir di seberang jalan. Mobil yang dikendarai seorang sopir itu menjemput kedua WNA itu dan pergi ke arah Wonosari. Namun, Sukini mengatakan pelat nomor mobil tersebut tidak terlihat.
"Ke arah Jogja terus balik lagi ke sana (Wonosari)," ungkap Sukini.
Ciri-ciri Pelaku
WNA itu disebut mirip seperti berasal dari wilayah Asia Selatan. Selain itu, satu WNA memiliki perawakan tinggi dan satunya lagi berperawakan lebih pendek.
"Kayak Pakistan dua-duanya," kata anak Sukini, Tika Sari (34) saat ditemui wartawan, Kamis (18/7).
Lebih lanjut jelas Tika, salah satu pria asing itu berperawakan lebih pendek tampak sudah tua dan beruban. Sedangkan satunya berperawakan tinggi tampak lebih muda dan berisi.
Sementara itu, Sukini menerangkan kedua pria itu berpakaian rapi. Laki-laki yang lebih tua mengenakan kemeja berwarna biru dan celana kain hitam. Kemudian pria yang lebih muda mengenakan celana dan kaus hitam.
"Kemeja biru celana hitam kalau yang tua. Kalau yang muda kaya kaus hitam sama celana hitam," ujar Sukini.
Sukini juga mengatakan bahwa kedua orang asing itu fasih berbahasa Indonesia. Dia mengungkapkan salah satu pria asing tersebut menggunakan bahasa Indonesia saat hendak menukarkan uang.
"Pakai bahasa Indonesia, lancar," katanya.
Kata Polisi
Terpisah, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan aksi dua orang asing di Playen itu. Hingga saat ini, pihaknya hanya mendapatkan laporan dari wilayah Panggang dan Purwosari.
"Sementara tidak ada informasi (laporan dari wilayah Playen). Data yang kami terima itu di dua Polsek yang memang ada informasi terkait diduga gendam," kata Ary kepada wartawan saat ditemui di Mapolres Gunungkidul di Wonosari.
Ary mengungkapkan pihaknya tidak tinggal diam dengan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan dirinya meminta jajarannya untuk mengimbau masyarakat agar tidak mudah digendam.
Diberitakan sebelumnya, dua pria asing melancarkan aksinya dengan modus serupa di Panggang pada Sabtu (6/7). WNA tersebut berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 1,2 juta dari satu korban.
Setelah dari Panggang, dua pria asing itu melancarkan aksinya di Purwosari dan berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 2,4 juta dengan dua korban.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi