Unusia Bakal Sidang Etik Nahdliyin yang Temui Presiden Israel

Nasional

Unusia Bakal Sidang Etik Nahdliyin yang Temui Presiden Israel

Tim detikcom - detikJogja
Senin, 15 Jul 2024 20:54 WIB
tokoh nu di israel
Lima nahdliyin bertemu Presiden Israel. Foto: Medsos X
Jogja -

Heboh kabar lima orang nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Ternyata salah satunya adalah pengajar di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) yaitu Zainul Maarif.

Dilansir detikNews, Unusia akan menggelar sidang etik terhadap Zainul Maarif. Zainul Maarif adalah pengajar filsafat di Unusia yang turut menemui Presiden Israel Isaac Herzog bersama empat orang lainnya.

"Unusia akan menggelar sidang etik terhadap Saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut Unusia," ujar Kepala Biro Humas Unusia, Dwi Putri, seperti dilihat di laman NU Online, Senin (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unusia menganggap pertemuan Zainul Maarif dan Presiden Israel adalah pertemuan secara individual, sehingga tidak ada kaitan apa pun dengan kampus.

"⁠P⁠ertemuan Saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia," jelas Dwi Putri.

ADVERTISEMENT

Dwi menegaskan bahwa Unusia mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina dan mengecam keras praktik genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang sejak Oktober 2023 hingga kini masih berlangsung.

Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan pihaknya akan memanggil lima orang nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Dalam pemanggilan tersebut, PBNU akan mengklarifikasi latar belakang pemberangkatan lima tokoh muda itu.

"Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan, serta hal-hal prinsip lainnya," kata Gus Ipul, dilansir Antara, Senin (15/7).

Selain itu, ia mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom), serta lembaga tempat kelima orang tersebut mengabdi. Ia menjelaskan bahwa jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, maka bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.

Heboh lima tokoh muda NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog juga memantik respons Kementerian Luar Negeri RI. Kemenlu menyampaikan kunjungan lima Nahdliyin itu tidak terkait posisi Pemerintah Indonesia.

"Terkait adanya kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel, sebaiknya teman-teman media kontak PBNU untuk berbagai informasi lebih lanjut. Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apa pun dengan posisi resmi Pemerintah RI," ujar jubir Kemlu Roy Soemirat, kepada wartawan, Senin (15/7) dilansir detikNews.




(rih/ahr)

Hide Ads