Hujan, Warga Gedangsari Khawatir Tambang yang Mepet Rumahnya Longsor

Hujan, Warga Gedangsari Khawatir Tambang yang Mepet Rumahnya Longsor

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 04 Jul 2024 13:56 WIB
Kondisi lokasi tambang mepet rumah warga saat hujan hari ini di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (4/7/2024).
Kondisi lokasi tambang mepet rumah warga saat hujan hari ini di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Kamis (4/7/2024). Foto: dok. tangkap layar video milik warga terdampak/Fajar Eko Nugroho
Gunungkidul -

Hujan lebat membuat warga khawatir tambang yang mepet rumahnya di Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, bakal longsor. Warga menyebut ada empat rumah di dekat tambang itu.

Seorang warga Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, yang rumahnya mepet tambang itu, Fajar Eko Nugroho (33) mengungkapkan hujan lebat mengguyur wilayahnya sejak Kamis (4/7) subuh hingga sekitar pukul 08.00 WIB. Akibat hujan itu, Eko mengatakan tebing di pinggir rumahnya mulai terkikis.

"Namanya tanah tebing ya tetap terkikis diguyur hujan," jelas Eko kepada wartawan melalui telepon, Kamis (4/7/2024) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko pun khawatir jika hujan kembali turun dengan lebat memicu tebing di pinggir rumahnya longsor. Meskipun di sisi lain hujan ditunggu-tunggu karena menjadi sumber air.

"Ya gimana, kalau tidak hujan tidak punya air. Kemarin di sini sempat langka air," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Hujan kok gimana ya, menakutkan (setelah adanya tebing bekas tambang)," lanjutnya.

Tidak hanya rumahnya yang mepet lokasi tambang dengan jarak sama. Eko menyebutkan ada tiga rumah lainnya.

"Itu ada empat rumah (termasuk rumahnya)," kata Eko.

Dari video yang diterima detikJogja, terdapat tumpukan bebatuan di lokasi tambang tersebut. Tampak tebing di samping rumah warga sedikit terkikis.

Terlihat pula hujan sedang turun di wilayah tersebut. Terdengar gemercik air hujan. Sementara itu, tanah dari sebuah bukit menutupi sebagian rumah seorang warga lainnya. Di lokasi tambang itu terlihat tebing tinggi.

Kondisi lokasi tambang mepet rumah warga saat hujan hari ini di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (4/7/2024).Kondisi lokasi tambang mepet rumah warga saat hujan hari ini di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (4/7/2024). Foto: dok. tangkap layar video milik warga terdampak/Fajar Eko Nugroho

Eko berharap bekas penambangan di pinggir rumahnya segera ditindaklanjuti. Sebab, Eko mengatakan ke depannya dikhawatirkan bakal sering turun hujan.

"Harapannya segera ditindaklanjuti di sebelah rumah itu," ujarnya.

Eko menambahkan, aktivitas penambangan hari ini tidak beroperasi. Lahan bekas tambang di pinggir rumahnya diuruk terakhir pada 15 Juni.

"Terakhir 15 Juni. Terakhir kemarin masih (aktivitas penambangan). Hari ini off, tidak ada aktivitas," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan pihak perusahaan tambang terkait permintaan pengurukan bekas tambang itu.

"Saya sudah teruskan ke Balai ESDM DIY dan pihak perusahaan," kata Harry kepada wartawan melalui telepon, Kamis (4/7) siang.

Diberitakan sebelumnya, kabar aktivitas tambang di Nglengkong mepet rumah warga sempat viral setelah diunggah di akun Instagram @merapi_uncover pada Jumat (14/6).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Anna Rina Herbranti menyebutkan perusahaan tambang tersebut sudah mengantongi Surat Izin Pertambangan Batuan (SIPB) dari pemerintah pusat per 4 Maret 2022.

"Perusahaan memiliki izin SIPB dengan nomor: 17/I/SIPB/PMDN/2022 tanggal 4 Maret 2022. Penerbit BKPM pusat. Komoditas tanah uruk," jelas Anna kepada detikJogja melalui pesan singkat, Sabtu (15/6).




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads