Soal Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Menkes: Kalau Ditangani Cepat Dia Survive

Nasional

Soal Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Menkes: Kalau Ditangani Cepat Dia Survive

Dwi Rahmawati - detikJogja
Rabu, 03 Jul 2024 14:26 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Foto: Vidya Pinandhita/detikHealth
Jogja -

Atlet asal China, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia usai kolaps saat bermain di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2024 di GOR Among Rogo, Jogja, Minggu lalu. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Zhang Zhi Jie kemungkinan bisa selamat jika ditangani secara cepat.

Dilansir detikNews, Budi mengatakan kasus henti jantung yang dialami Zhang Zhi Jie dapat ditangani dengan cepat dan kemungkinan bisa selamat. Hal itu disampaikan Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI serta Kemendikbudristek di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini.

Awalnya Budi menyampaikan tentang sebaran akses layanan kateterisasi jantung di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini contohnya Pak, rencana kita. Semua 514 kabupaten/kota akan bisa melakukan layanan kateterisasi jantung ini kayak masang ring Pak. Pelayanan ini kalau orang kena serangan jantung seperti yang main badminton kemarin itu, itu kalau bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia survive," kata Budi dalam rapat, Rabu (3/7/2024), dikutip dari detikNews.

Budi mengatakan, kasus Zhang Zhi Jie sebagai ilustrasi bila ditangani dengan cepat dalam waktu yang krusial. Menurut Budi, mungkin belum ada yang memikirkan dalam waktu 4,5 jam pasien akan ditempatkan di mana.

ADVERTISEMENT

"Beda ini kasusnya dengan yang itu Bu, itu contoh aja sebagai ilustrasi, itu sakit jantung, serangan jantung. Jadi kalau dia ditangani dengan cepat 4,5 jam dia harusnya survive, masalahnya nggak ada yang pernah memikirkan dulu kalau 4,5 jam ditaruhnya di mana," ujar dia.

Budi lalu menyampaikan tentang sebaran alat kateterisasi jantung di Indonesia belum memadai. saat awal Budi menjabat, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, hanya 44 di antaranya yang menyediakan layanan tersebut.

"Berapa kabupaten/kota yang belum punya ternyata dijawab oleh para ahli-ahli senior salah bapak nanyanya salah, 'Berapa kabupaten mana yang sudah punya?' Dari 514 bapak-ibu, 44, kurang dari 10%," jelas Budi.

"Jadi kalau bapak-ibu punya saudara kena stroke atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokternya adalah berdoa supaya kalau dibawa ke Makassar, Manado, masih hidup untuk bisa dilakukan intervensi," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, PP PBSI telah merilis pernyataan resmi atas meninggalnya Zhang Zhi Jie di Badminton Asia Junior Championships 2024 pada Minggu (30/6) malam. Kabid Humas PBSI, Broto Happy, menjelaskan penyebab awalnya adalah henti jantung.

"Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai prosedur. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr S. Hardjolukito," kata Broto Happy dalam konferensi pers di Kantor Koni DIY, Senin (1/7) lalu.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads