Tragedi Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal di GOR Jogja

Round-Up

Tragedi Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal di GOR Jogja

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 02 Jul 2024 07:07 WIB
Zhang Zhi Jie
Zhang Zhi Jie Foto: Badminton Asia
Jogja -

Insiden pilu terjadi dalam ajang Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2024 yang dihelat di GOR Among Rogo, Jogja. Pemain tunggal putra Zhang Zhi Jie meninggal usai sebelumnya terekam jatuh pingsan di tengah lapangan.

Zhang meninggal saat menjalani partai ketiga babak penyisihan grup melawan Jepang Minggu (30/6) malam. Saat itu, Zhang menghadapi Kazuma Kawano.

Usai interval game pertama, Zhang tiba-tiba jatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Zhang juga terlihat sempat kejang sebelum akhirnya dibawa keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zhang Zhi Jie dari Tiongkok, pemain tunggal, pingsan di lapangan saat pertandingan malam hari lalu dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia pada pukul 23.20 waktu setempat kemarin," tulis PBSI dalam keterangan yang diterima detikJogja, Senin (1/7/2024).

Meninggal karena Henti Jantung

Dalam konferensi pers Senin siang, Kabid Humas PBSI Broto Happy mengungkapkan Zhang dinyatakan mengalami henti jantung. Ia kemudian menyampaikan kronologi meninggalnya pemain berusia 17 tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

Broto menjelaskan begitu Zhang Zhi Jie kolaps saat melawan Kazuma, tim medis dan dokter turnamen segera masuk untuk memberikan pertolongan pertama SOP (standard operating procedure) BWF (Badminton World Federation).

Setelah diberikan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan yaitu RSPAU Dr. S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km dengan durasi 10 menit," paparnya di Kantor KONI DIY.

Broto menjabarkan tim medis di lapangan menyatakan Zhang mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat. Sehingga ia dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Hanya memerlukan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan untuk segera dibawa ke ambulans," ungkap Broto.

"Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai prosedur. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr S. Hardjolukito," katanya.

Setelah tiba di RSPAU Dr Hardjolukito, dokter memeriksa Zhang. Terungkap denyut nadi si pemain sudah tak terdeteksi, begitu juga napasnya sudah tidak ada. Sehingga prosedur medis Pijat Jantung dilaksanakan.

Sampai di UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito, Zhang dilakukan assesment dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis Pijat Jantung Luar," sebutnya.

"Prosedur Pijat Jantung Luar disertai alat bantu napas selama 3 jam, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China," papar Broto.

Zhang Zhi JieZhang Zhi Jie Foto: dok PBSI

Dibawa ke RSUP Dr Sardjito

Meski Zhang sudah dinyatakan meninggal, ofisial China meminta Zhang dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan diperiksa lebih lanjut.

"Pada kondisi tersebut, ada permintaan dari official team China agar korban ditransfer ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tatalaksana lebih lanjut. Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder," kata Broto.

Tindakan medis dilakukan di RSUP Dr Sardjito. Hasilnya pun sama dengan RSPAU Dr S. Hardjolukito, Zhang dinyatakan meninggal dunia lantaran mengalami henti jantung mendadak.

"Di UGD SUP Dr Sardjito, korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam. Akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tatalaksana penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan penjelasan kepada official team China maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB," papar Broto.

"Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," pungkasnya.

Minta BWF Evaluasi SOP Medis

Broto Happy melanjutkan, PBSI akan berkirim surat ke BWF dan meminta untuk mengkaji ulang SOP medis di pertandingan bulutangkis.

"Kami akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa depan," kata Broto.

"Aturan tertulis dari SOP dan guidelines tentang tim medis yang tidak bisa serta masuk ke lapangan sebelum ada call dari referee harus kita kaji ulang," paparnya.

Selain itu, Broto menambahkan, tim medis yang bertugas di arena sudah bekerja dengan baik.

"Intinya kita akan memberi masukan ke BWF terkait dengan regulasi medis ini. Tim juga sudah bekerja dengan baik karena kami bekerja sesuai SOP," katanya.




(apu/cln)

Hide Ads